Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Puteri Indonesia menyatakan, kontes kecantikan, di antaranya ajang Puteri Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun menjadi kesempatan mempromosikan kekayaan alam, budaya, dan produk yang dimiliki Indonesia.

"Melalui ajang Puteri Indonesia akan mengenalkan segala kekayaan Indonesia kepada para penyelenggara kontes kecantikan dunia. Mereka akan melihat atribut yang dipakai, seperti busana dan tata rias di ajang Puteri Indonesia," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri K Wardani, pada konferensi pers, di Jakarta, Jumat malam (19/2).

Seluruh Puteri Indonesia yang setiap tahun diberangkatkan untuk mewakili Tanah Air di kontes kecantikan dunia Miss Universe selaku dibekali produk-produk Indonesia untuk dibagikan kepada kontestan dari negara lain.

"Cara kami mengenalkan produk Indonesia yang berkualitas salah satunya memberikan produk kecantikan kepada kontestan Miss Universe dari negara-negara lain agar mereka bisa mencoba sendiri produk tersebut sehingga membangun keingintahuan mengenal Indonesia," kata Wardani, yang juga menjabat direktur utama PT Mustika Ratu tersebut.

Ia berpendapat promosi kekayaan Indonesia melalui gaya busana dan tata rias menjadi langkah tepat karena kedua hal tersebut menjadi indikator bahwa Indonesia juga mampu bersaing di pasar internasional.

Menurutnya, kontes kecantikan juga turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Kontes kecantikan Puteri Indonesia telah diselenggarakan selama 20 kali sejak 1992.

Pada penyelenggaraannya yang ke-20, malam final Puteri Indonesia 2016 dihadiri untuk pertama kalinya oleh Miss International 2015, Edymar Blanco. Selama ini Miss Universe yang hadir.

Blando pun mengaku telah memakai produk riasan dari Indonesia dan akan memperkenalkannya ke negeri asalnya, Venezuela dan dunia, bahkan ia juga mengenakan gaun bernuansa batik rancangan Anne Avantie.