ISIS eksekusi tiga perempuan pegawai komisi pemilu Irak
19 Februari 2016 09:11 WIB
Pejuang Kurdi berjaga sambil memperhatikan posisi anggota ISIS di dekat Mosul di wilayah utara Irak, Selasa (19/08/2014). Petempur ISIS menguasai Mosul serta bendungan Mosul, pengendali air dan energi bagi jutaan warga di sepanjang lembah sungai Tigris. (REUTERS/Youssef Boudlal)
Baghdad (ANTARA News) - Kelompok bersenjata ISIS mengeksekusi mati tiga perempuan yang sebelumnya bekerja untuk Komisi Tinggi Pemilihan Umum Independen Irak di Kota Mosul yang mereka kuasai, kata komisi tersebut pada Kamis (18/2).
Anggota kelompok ISIS menembakkan peluru ke tiga perempuan itu di depan umum di Kota Mosul, sekitar 400 kilometer utara ibu kota Irak, Baghdad, setelah gerilyawan menangkap mereka di rumah mereka menurut pernyataan Komisi Tinggi Pemilihan Umum Independen Irak.
Komisi menyatakan "mengutuk aksi pengecut ini dan menuntut pemerintah mengakhiri perbuatan semacam itu dan bekerja untuk membebaskan rakyat Irak dari para pembunuh jahat tersebut melalui pembebasan daerah-daerah yang direbut oleh gerombolan ini."
Kelompok ISIS seringkali menghukum mati warga sipil, pegawai pemerintah dan bekas aparat keamanan di kubunya, Mosul.
Eksekusi massal meliputi puluhan bekas pegawai Komisi Tinggi Pemilihan Umum Independen Irak, yang dituduh kelompok itu "murtad". Menurut laporan, sebagian orang yang dibunuh adalah perempuan, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.C003)
Anggota kelompok ISIS menembakkan peluru ke tiga perempuan itu di depan umum di Kota Mosul, sekitar 400 kilometer utara ibu kota Irak, Baghdad, setelah gerilyawan menangkap mereka di rumah mereka menurut pernyataan Komisi Tinggi Pemilihan Umum Independen Irak.
Komisi menyatakan "mengutuk aksi pengecut ini dan menuntut pemerintah mengakhiri perbuatan semacam itu dan bekerja untuk membebaskan rakyat Irak dari para pembunuh jahat tersebut melalui pembebasan daerah-daerah yang direbut oleh gerombolan ini."
Kelompok ISIS seringkali menghukum mati warga sipil, pegawai pemerintah dan bekas aparat keamanan di kubunya, Mosul.
Eksekusi massal meliputi puluhan bekas pegawai Komisi Tinggi Pemilihan Umum Independen Irak, yang dituduh kelompok itu "murtad". Menurut laporan, sebagian orang yang dibunuh adalah perempuan, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: