Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengutuk keras serangan teror yang terjadi di Merasim Sokak, Ankara, Turki, Rabu, pukul 18.31 waktu setempat.
Pemerintah Indonesia dalam pernyataan yang diterima melalui Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis, menyampaikan simpati mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, serta belasungkawa kepada keluarga korban yang terkena ledakan.
Hingga berita ini diturunkan, Kantor Berita Prancis AFP melaporkan 28 orang tewas dan sedikitnya 61 lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri tersebut.
Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Ankara akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dalam mengambil langkah-langkah selanjutnya.
Kementerian Luar Negeri juga mengimbau para WNI yang berada di Turki untuk mematuhi pengaturan keamanan dari otoritas setempat dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target serangan.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau WNI yang berencana untuk berkunjung ke Turki untuk memperhatikan perkembangan situasi.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, hingga saat ini belum ada laporan terkait warga negara asing, termasuk WNI, yang menjadi korban dari ledakan tersebut.
KBRI di Ankara membuka layanan informasi dan hotline pada nomor +905321352298.
Indonesia kutuk serangan teror di Ankara
18 Februari 2016 16:40 WIB
Pemadam kebakaran bersiap untuk memadamkan api setelah terjadi ledakan di Ankara, Turki, Rabu (17/2/16). (REUTERS/Ihlas News Agency)
Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: