Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tidak ada maksud menyalahkan presiden pemerintahan sebelumnya terkait berbagai masalah yang muncul pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kalla menanggapi pernyataan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengenai dugaan mengkambinghitamkan SBY.
"Tentu kita menghormati presiden sebelumnya, termasuk Pak SBY. Saya kira tidak dimaksudkan untuk mengkambinghitamkan, hanya tentu ingin melihat apa yang terjadi," kata JK.
SBY, dalam akun Twitter miliknya, merasa pemerintahan yang dipimpinnya selama satu dekade masih selalu disalahkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.
"Hingga saat ini, SBY dan Pemerintahan SBY masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa," kata Yudhoyono dalam akun @SBYudhoyono, Kamis pagi.
Tudingan itu, masih menurut Yudhoyono, bahkan juga muncul dari pihak yang pernah menjabat sebagai menteri pada masa Kabinet Indonesia Bersatu, baik di Jilid I maupun II.
"Sikap dan pernyataan yang menyalahkan SBY juga datang dari mereka yang dulu pernah bertugas bersama saya di pemerintahan," katanya.
JK yang pernah mendampingi SBY selama lima tahun sebagai wapres mengaku belum berkomunikasi dan mendengar langsung keluhan itu.
"Hal-hal yang begitu saya belum melihat juga. Saya tidak tahu, tapi saya kira bukan itu," kata JK.
JK tegaskan tak ada maksud salahkan pemerintah sebelumnya
18 Februari 2016 16:20 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: