Rizal Ramli uji coba kereta pelabuhan Tanjung Priok
18 Februari 2016 13:52 WIB
Pemangkasan Aturan Ekspor - Impor Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/9). Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli berencana memangkas 124 aturan perizinan ekspor impor yang menumpuk di 20 kementerian dan lembaga menjadi 41 peraturan guna mempercepat realisasi program pemerintah terkait hal tersebut khususnya dalam mengatasi masalah dwelling time atau waktu bongkar muat peti kemas di pelabuhan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengujicoba implementasi pengangkutan kontainer dengan kereta barang dari Stasiun Pasoso ke Jakarta International Container Terminal (JICT), di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Hari ini kunjungan kami setelah beberapa waktu lalu. Kami mau coba dulu (kereta logistik)," kata Rizal di Stasiun Pasoso, Jakarta Utara, Kamis.
Ide mengaktifkan kembali kereta barang di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok digulirkan Kemenko Kemaritiman yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk menurunkan waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan tersebut.
Menurut Rizal, perbaikan "dwelling time" akan sejak 2015 "dwelling time" yang menunjukkan efisiensi arus logistik di pelabuhan tersebut semakin menunjukkan perbaikan.
"Tadinya 7-8 hari, sekarang sudah turun 3,5 hari. Kalau kereta barang sudah jalan, perbaikan sistem single window, diharapkan dwelling time bisa kurang dari dua hari," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi KA Logistik Sugeng Priyono mengatakan pembangunan jalur kereta barang sepanjang 1,8 kilometer telah mencapai 95 persen.
"Jalur sudah oke, infrastruktur oke, loading unloading juga sudah oke kalau dari Pasoso ke JICT. Awal Maret sudah bisa dioperasikan," kata Sugeng.
Kereta barang dari Stasiun Pasoso ke JICT diklaim bisa mengurangi sepertiga kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilai tidak efisien.
"Hari ini kunjungan kami setelah beberapa waktu lalu. Kami mau coba dulu (kereta logistik)," kata Rizal di Stasiun Pasoso, Jakarta Utara, Kamis.
Ide mengaktifkan kembali kereta barang di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok digulirkan Kemenko Kemaritiman yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk menurunkan waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan tersebut.
Menurut Rizal, perbaikan "dwelling time" akan sejak 2015 "dwelling time" yang menunjukkan efisiensi arus logistik di pelabuhan tersebut semakin menunjukkan perbaikan.
"Tadinya 7-8 hari, sekarang sudah turun 3,5 hari. Kalau kereta barang sudah jalan, perbaikan sistem single window, diharapkan dwelling time bisa kurang dari dua hari," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi KA Logistik Sugeng Priyono mengatakan pembangunan jalur kereta barang sepanjang 1,8 kilometer telah mencapai 95 persen.
"Jalur sudah oke, infrastruktur oke, loading unloading juga sudah oke kalau dari Pasoso ke JICT. Awal Maret sudah bisa dioperasikan," kata Sugeng.
Kereta barang dari Stasiun Pasoso ke JICT diklaim bisa mengurangi sepertiga kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilai tidak efisien.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: