Menpora harapkan Rp100 miliar untuk Rio disetujui APBNP
18 Februari 2016 05:42 WIB
Dokumentasi--Rio Haryanto Juara GP2 Series. Pebalap Indonesia (Campos Racing) Rio Haryanto mencium piala usai memenangi sprint race di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu (23/6/15). Pebalap Rio Haryanto menyentuh garis finish dengan catatan waktu 35:57,944 dari 28 kali putaran, posisi kedua ditempati pebalap tim ART Grand Prix Stoffel Vandoorne dan juara ketiga ditempati N Matsushita dari tim ART Grand Prix. (ANTARA FOTO/HO/Sam Bloxham/GP2 Media Service)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengharapkan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dana Rp100 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan agar pebalap Rio Haryanto dapat melaju di kejuaraan Formula 1.
"Kami juga sedang berusaha meyakinkan parlemen agar dana Rp100 miliar yang pernah kami usulkan bisa disetujui di APBNP," kata Menpora usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Rabu
Dia memastikan pebalap Rio Haryanto akan berlaga di sirkuit F1, untuk itu diharapkan dukungan semua pihak termasuk para pengusaha untuk membantu agar Rio bisa berlaga di F1.
Diharapkan Rio bisa balapan penuh satu musim karena Rio dinilai memiliki potensi besar.
Terkait usul Kemenpora untuk membantu membiayai sebesar Rp100 miliar, menurut dia hanya masalah waktu karena saat ini belum masuk pada pembahasan APBN Perubahan.
"Kami mendengar baik di parlemen maupun masyarakat bahwa tidak semuanya memberikan apresiasi, ada yang mengkritik juga kenapa Kemenpora menganggarkan dana untuk Rio padahal masih banyak kebutuhan lain," katanya.
Namun selama dalam rangka merah putih dan menggemakan merah putih di seluruh penjuru dunia, menurut Imam tidak menjadi persoalan karena pasti akan ada efek positif yang akan berimbas untuk bangsa.
Sebelumnya, Rio Haryanto dan manajemennya bertemu dengan pengusaha nasional Sandiaga Uno untuk meminta dukungan dana karena untuk bisa tampil di Formula 1 dengan Tim Manor Racing membutuhkan 15 juta euro. Dana awal yang harus dibayarkan sebesar tiga juta euro.
Menurut pengakuan manajemen Rio Haryanto, uang muka tiga juta euro sudah dibayar. Namun, informasi yang berkembang uang muka yang harus dibayarkan oleh pebalap asal Solo itu naik menjadi 5,5 juta euro karena melampaui batas yang telah ditetapkan.
Dengan kondisi tersebut, Rio Haryanto terus berupaya mencari dukungan dana dari pihak lain karena pada 22 Februari latihan Formula 1 di Barcelona Spanyol telah dilakukan. Apalagi dana dari pemerintah dan Pertamina belum cair.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berdasarkan kesepakatan akan memberikan dukungan Rp100 miliar. Hanya saja pencairannya masih terkendala birokrasi. Begitu juga dana Pertamina 5,2 juta euro yang belum cair.
Posisi Rio Haryanto di Tim Manor Racing terbilang cukup rawan karena satu dari dua kursi yang diperebutkan telah diisi oleh pebalap lain. Saat ini tinggal satu kursi yang akan diperebutkan oleh tiga pebalap.
"Kami juga sedang berusaha meyakinkan parlemen agar dana Rp100 miliar yang pernah kami usulkan bisa disetujui di APBNP," kata Menpora usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Rabu
Dia memastikan pebalap Rio Haryanto akan berlaga di sirkuit F1, untuk itu diharapkan dukungan semua pihak termasuk para pengusaha untuk membantu agar Rio bisa berlaga di F1.
Diharapkan Rio bisa balapan penuh satu musim karena Rio dinilai memiliki potensi besar.
Terkait usul Kemenpora untuk membantu membiayai sebesar Rp100 miliar, menurut dia hanya masalah waktu karena saat ini belum masuk pada pembahasan APBN Perubahan.
"Kami mendengar baik di parlemen maupun masyarakat bahwa tidak semuanya memberikan apresiasi, ada yang mengkritik juga kenapa Kemenpora menganggarkan dana untuk Rio padahal masih banyak kebutuhan lain," katanya.
Namun selama dalam rangka merah putih dan menggemakan merah putih di seluruh penjuru dunia, menurut Imam tidak menjadi persoalan karena pasti akan ada efek positif yang akan berimbas untuk bangsa.
Sebelumnya, Rio Haryanto dan manajemennya bertemu dengan pengusaha nasional Sandiaga Uno untuk meminta dukungan dana karena untuk bisa tampil di Formula 1 dengan Tim Manor Racing membutuhkan 15 juta euro. Dana awal yang harus dibayarkan sebesar tiga juta euro.
Menurut pengakuan manajemen Rio Haryanto, uang muka tiga juta euro sudah dibayar. Namun, informasi yang berkembang uang muka yang harus dibayarkan oleh pebalap asal Solo itu naik menjadi 5,5 juta euro karena melampaui batas yang telah ditetapkan.
Dengan kondisi tersebut, Rio Haryanto terus berupaya mencari dukungan dana dari pihak lain karena pada 22 Februari latihan Formula 1 di Barcelona Spanyol telah dilakukan. Apalagi dana dari pemerintah dan Pertamina belum cair.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berdasarkan kesepakatan akan memberikan dukungan Rp100 miliar. Hanya saja pencairannya masih terkendala birokrasi. Begitu juga dana Pertamina 5,2 juta euro yang belum cair.
Posisi Rio Haryanto di Tim Manor Racing terbilang cukup rawan karena satu dari dua kursi yang diperebutkan telah diisi oleh pebalap lain. Saat ini tinggal satu kursi yang akan diperebutkan oleh tiga pebalap.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: