Airbus: Asia-Pasifik butuh 12.810 pesawat baru
17 Februari 2016 00:03 WIB
Pesawat terbang baru Airbus A350 XWB (Extra Wide Body) pesanan Singapore Airlines dalam penerbangan perdananya, di Prancis, beberapa hari lalu. Dia dirancang untuk terbang jauh, mampu menerbangkan antara 270-350 pemakai jasa, dan dibangun atas banyak komponen bermaterial serat karbon dan polimer. Di pasaran internasional, dia berhadapan langsung dengan produk badan lebar Boeing Company, B-787 Dreamliner. (airbus.com)
Paris (ANTARA News) - Airbus pada Selasa mengatakan kawasan Asia-Pasifik akan membutuhkan 12.810 pesawat baru dalam dua dekade mendatang untuk memenuhi meningkatnya permintaan penumpang.
Dalam perkiraan terbaru untuk kawasan, dan berdasarkan pada pertumbuhan tahunan lalu lintas penumpang 5,6 persen, Airbus memperkirakan permintaan untuk pesawat mencapai senilai dua triliun dolar AS dalam 20 tahun ke depan, yang mewakili 40 persen dari permintaan global, lapor Xinhua.
"Asia-Pasifik akan terus mengalami pertumbuhan lebih kuat daripada kawasan dunia lainnya karena lebih banyak orang terbang dan lebih sering," kata John Leahy, Direktur Operasi Airbus.
"Airbus akan secara khusus merespon permintaan ini dalam setiap kategori ukuran. Mulai dari 100 sampai lebih dari 500 kursi, dan untuk segala sesuatu mulai penerbangan regional jarak pendek hingga layanan komersial jarak jauh di dunia, kita memiliki produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di pasar yang tumbuh cepat ini," tambahnya.
Pada 2015, pembuat pesawat Eropa memenangkan 421 order bersih dari 17 maskapai penerbangan dan perusahaan di wilayah tersebut, yang menyumbang 39 persen dari pesanan bersih tahun lalu 1.080 pesawat.
Airbus mengirimkan 282 pesawat baru, atau 44 persen dari seluruh pesawat baru yang diproduksi selama periode tersebut.
"Kawasan Asia-Pasifik secara tradisional menjadi salah satu pasar terkuat kami. Kami berharap tren ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang, terutama di pasar pesawat berbadan lebar di mana A350 XWB menetapkan standar baru dalam kategori 300-400 kursi," kata CEO Airbus, Fabrice Bregier.
(T.A026)
Dalam perkiraan terbaru untuk kawasan, dan berdasarkan pada pertumbuhan tahunan lalu lintas penumpang 5,6 persen, Airbus memperkirakan permintaan untuk pesawat mencapai senilai dua triliun dolar AS dalam 20 tahun ke depan, yang mewakili 40 persen dari permintaan global, lapor Xinhua.
"Asia-Pasifik akan terus mengalami pertumbuhan lebih kuat daripada kawasan dunia lainnya karena lebih banyak orang terbang dan lebih sering," kata John Leahy, Direktur Operasi Airbus.
"Airbus akan secara khusus merespon permintaan ini dalam setiap kategori ukuran. Mulai dari 100 sampai lebih dari 500 kursi, dan untuk segala sesuatu mulai penerbangan regional jarak pendek hingga layanan komersial jarak jauh di dunia, kita memiliki produk yang tepat untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di pasar yang tumbuh cepat ini," tambahnya.
Pada 2015, pembuat pesawat Eropa memenangkan 421 order bersih dari 17 maskapai penerbangan dan perusahaan di wilayah tersebut, yang menyumbang 39 persen dari pesanan bersih tahun lalu 1.080 pesawat.
Airbus mengirimkan 282 pesawat baru, atau 44 persen dari seluruh pesawat baru yang diproduksi selama periode tersebut.
"Kawasan Asia-Pasifik secara tradisional menjadi salah satu pasar terkuat kami. Kami berharap tren ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang, terutama di pasar pesawat berbadan lebar di mana A350 XWB menetapkan standar baru dalam kategori 300-400 kursi," kata CEO Airbus, Fabrice Bregier.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: