Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah fokus memulihkan peran industri sebagai motor pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang perannya tidak tergantikan sebagai pilar ekonomi.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian bertema "Hilirisasi Pembangunan Industri di Jakarta, Selasa.
"Dibutuhkannya pertumbuhan sektor perindustrian karena sektor ini melahirkan devisa dari aktivitas ekspor dan kemampuannya menyerap angkatan kerja," kata Darmin.
Menurutnya, ada tiga karakteristik penting industri, pertama adalah menyerap tenaga kerja dari jenis industri padat karya, padat modal hingga industri yang membutuhkan pengetahuan dan berbasis teknologi tinggi.
Kedua, industri memiliki produktivitas relatif tinggi dan ketiga, mampu melahirkan keterkaitan dan memasok kebutuhan bagi sektor lainnya.
Darmin juga menyebutkan, pada dasarnya paket-paket kebijakan pemerintah berorientasi menggerakkan serta memulihkan perindustrian nasional.
"Bahkan kita mendesain pembangunan-pembangunan kawasan industri dengan fasilitas yang ramah bagi investor, termasuk kawasan logistik berikat dan kawasan ekonomi khusus," ujarnya.
Darmin menyampaikan, sejak 1970-an hingga sekarang, sektor industri beberapa kali pernah membangun pondasi bagi perkembangan industri dan ekonomi masyarakat, di mana pada tahun itu, pemerintah fokus pada subtitusi impor.
"Pada waktu itu kita berhasil melahirkan sektor industri yang menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi kita," kata Darmin.
Hingga pada 1980-an, subtitusi impor mulai melambat, hingga pemerintah banting stir untuk mengubah kebijakan besar-besaran.
Sampai kemudian terjadi krisis besar di Asia pada 1998-1999 yang mengguncang sektor industri sekaligus perekonomian.
"Dan sejak itu, harus kita akui sektor industri belum pernah pulih hingga saat ini," ujar Darmin.
Pemerintah fokus pulihkan peran industri sebagai motor ekonomi
16 Februari 2016 11:36 WIB
Menko Perekonomian, Darmin Nasution (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: