Palembang (ANTARA News) - Sebanyak 20 cabang olahraga mencalonkan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menjadi Ketua Umum KONI di provinsi itu menggantikan Muddai Madang yang berakhir masa jabatannya pada Februari 2016.

Sekretaris Tim Penjaringan dan Penyaringan Ketua Umum KONI Sumsel Asdit Abdullah di Palembang, Senin, mengatakan, berdasarkan Anggaran Rumah Tangga (ART) KONI Bab VI bagian kesepuluh pasal 27 Ayat (1), jika sudah diusulkan oleh lebih dari 15 cabang olahraga maka calon tersebut dapat maju dalam musyawarah olahraga provinsi.

"Sementara baru satu calon yakni Alex Noerdin sejak dibuka pada 6 Februari, tapi tidak tahu kedepan karena bursa masih dibuka hingga 17 Februari 2016," katanya ketika ditanya persiapan Musorprov VIII di Palembang, 26-28 Februari 2016.

Ia mengemukakan dengan mengantongi dukungan dari 20 cabang olahraga ini maka peluang Gubernur Sumatera Selatan menjadi pimpinan KONI daerah menjadi semakin terbuka.

"Untuk cabang olahraga apa saja yang mendukung, belum bisa disebutkan, nanti di rapat terbuka pada 17 Februari," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Sumsel ini.

Mantan Bupati Musi Banyuasin ini setidaknya sudah mengantongi hampir 50 persen hak suara dari 44 cabang olahraga yang berada di bawah KONI.

Sementara itu, keinginan Alex Noerdin mencalonkan diri menjadi Ketua Umum KONI Provinsi ini mendapatkan respons beragam dari kalangan olahraga di daerah itu.

Pelatih Catur Sumsel Mursili mengatakan dirinya sangat mendukung keinginan orang nomor satu di Sumsel tersebut karena mengamati belum ada figur lain dari kalangan independen (nonbirokrasi) untuk mengemban tugas tersebut.

"Justru lebih bagus diambil oleh Gubernur saja karena yang bakal menggantikan hampir dipastikan tidak dapat mengendalikan KONI. Sementara di satu sisi, tugas Sumsel kedepan sangatlah berat yakni mengirimkan tim PON dan menjadi tuan rumah Asian Games," kata Mursili.

Berbeda pendapat, Pelatih Karate Sumsel Aliuddin mengatakan sebaiknya Gubernur tidak turun tangan mengurusi KONI karena sejatinya organisasi ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan menjadi tuan rumah Asian Games.

"KONI itu titahnya mengurus atlet, bukan mengurus event. Jika Gubernur turun langsung menjadi ketua, lantas siapa yang mengawasi organisasi karena Gubernur sudah ada di dalam. Saya justru sangat mendukung jika Gubernur jadi Menpora," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan UU Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 40 diketahui bahwa keinginan gubernur ini menyalahi UU. Dalam UU dinyatakan bahwa pengurus KONI provinsi dan kabupaten/kota bersifat mandiri atau tidak terikat pada kegiatan jabatan struktural dan jabatan publik.

KONI Sumsel sejak 2009 dipimpin oleh Muddai Madang dengan latar belakang pengusaha dan pengurus cabang olahraga. Kini, ia terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia berduet dengan Erick Tohir.