Gubernur Gorontalo tidak jamin pemadaman listrik berhenti
14 Februari 2016 14:29 WIB
Dokumentasi MVPP Zeynep Sultan Marine Vessel Power Plant Karadeniz Powership Zeynep Sultan bersandar di perairan Amurang, Sulawesi Utara, Sabtu (30/1). Pengoperasian kapal pembangkit listrik berkapasitas 125MW itu realisasi program nasional penyediaan listrik sebesar 35.000 MegaWatt. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Gorontalo (ANTARA News) - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, tidak bisa memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa tak pemadaman listrik tidak terjadi lagi di daerah itu.
"Saya dan PT PLN tidak bisa menjamin. Pemadaman bisa saja terjadi karena kesalahn teknis. Contohnya ada angin, hujan atau longsor, pohon yang tumbang menimpa jaringan," ujarnya, di Gorontalo, Minggu.
Ia mengaku hanya bisa menjamin pasokan listrik sebesar 90 persen dan meminta masyarakat bersabar.
"Saya masih terima sms ada yang tanya kenapa listrik masih mati-mati. Saya katakan coba berdoa. Kemarin tiga minggu listrik tidak padam semua diam, begitu satu jam mati komplain lagi," katanya.
Menurutnya saat ini Gorontalo dan Sulawesi Utara sudah kelebihan daya listrik sebesar 75 MegaWatt, dan perlu adanya perawatan berkala agar tidak terjadi pemadaman bergilir.
"Saya dan PT PLN tidak bisa menjamin. Pemadaman bisa saja terjadi karena kesalahn teknis. Contohnya ada angin, hujan atau longsor, pohon yang tumbang menimpa jaringan," ujarnya, di Gorontalo, Minggu.
Ia mengaku hanya bisa menjamin pasokan listrik sebesar 90 persen dan meminta masyarakat bersabar.
"Saya masih terima sms ada yang tanya kenapa listrik masih mati-mati. Saya katakan coba berdoa. Kemarin tiga minggu listrik tidak padam semua diam, begitu satu jam mati komplain lagi," katanya.
Menurutnya saat ini Gorontalo dan Sulawesi Utara sudah kelebihan daya listrik sebesar 75 MegaWatt, dan perlu adanya perawatan berkala agar tidak terjadi pemadaman bergilir.
Pewarta: Debby Mano
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: