Montreal (ANTARA News) - Bandara meningkatkan upaya untuk mengurangi populasi nyamuk yang dapat menularkan virus Zika untuk mencegah penyebarannya, kata badan penerbangan PBB Kamis.

"Manajemen wabah saat ini difokuskan pada pengurangan populasi nyamuk Aedes yang menularkan virus itu di bandara (pengendalian vektor)," kata Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dalam sebuah pernyataan.

Pengendalian vektor mengacu pada penyemprotan insektisida atau tindakan pengendalian hama lainnya.

Lembaga yang berbasis di Montreal itu mendesak penerbangan dan otoritas bandara untuk mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia pada pengujian dan penggunaan insektisida untuk pesawat, termasuk bimbingan baru yang secara khusus terkait dengan virus Zika.

Sementara itu, "pemangku kepentingan penerbangan akan terus berbagi informasi dan sumber daya untuk membantu mengendalikan wabah," tambahnya, seraya mengatakan pihaknya bekerja sama dengan WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Dalam kebanyakan kasus, Zika menyebabkan gejala seperti flu ringan termasuk demam, sakit kepala dan nyeri tubuh. Tapi virus itu telah dikaitkan dengan peningkatan pesat dalam jumlah anak yang lahir dengan mikrosefali dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan.

Saat ini tidak ada obat atau vaksin untuk Zika.

Kasus Zika telah ditemukan di 26 negara, yang mencakup 7.000 kilometer (4.400 mil) dari Meksiko ke Paraguay, menurut Organisasi Kesehatan Pan Amerika.

Brasil paling terpengaruh oleh wabah itu, dengan 1,5 juta orang terinfeksi sejak awal 2015, diikuti oleh Kolombia.

Wisatawan juga membawa infeksi jauh ke utara, ke Kanada, dan luar negeri. Tiongkok menegaskan kasus impor pertama dari Zika pekan ini, demikian laporan AFP.
(Uu.G003)