Lampung (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung, hari ini, Kamis (11/2).

Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi antara lain oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W. Husaini, demikian keterangan pers Kementerian PUPR, Kamis.

Usai mendapat penjelasan dari Dirjen Bina Marga dan melihat langsung progres konstruksi di lapangan, Presiden Jokowio mengaku terkejut dengan realisasi di lapangan yang dinilainya sangat cepat.

Hingga saat ini sudah 7,8 kilometer jalan tol tersebut yang dibangun. Melihat progres tersebut, Presiden Jokowi optimis rencana Kementerian PUPR untuk membuka kesempatan masyarakat melakukan perjalananan di sebagian ruas tersebut pada arus mudik lebaran tahun ini dapat terlaksana.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menekankan arti penting dari terbangunnya jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai bagian dari tol Trans Sumatera.

Menurut Presiden Jokowi, konstruksi dari tol sepanjang 140 kilometer tersebut menjadi bukti dari berjalannya pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Tol Sumatera, tidak hanya untuk dalam negeri, tetapi juga keluar, untuk adanya keyakinan, kepercayan kalau pembangunan infrastruktur berjalan, sehingga ada arus uang dan investasi masuk ke Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Menanggapi kekurangan alokasi dana pembebasan lahan untuk tol Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp1,2 triliun, Presiden menyebutkan, akan segera melakukan pertemuan di Jakarta untuk mencari solusinya.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga, Hediyanto W. Husaini, mengatakan bahwa proses pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol kini bisa berjalan cepat.

“Alhamdulillah, kita bisa bebaskan tanah untuk sepanjang 45 kilometer dalam delapan bulan,” ungkapnya.

Dia menilai, tim pembebasan tanah saat ini semakin profesional dan berpengalaman, di sisi lain masyarakat yang tanahnya terkena pembebasan tanah juga bertambah kooperatif.

Hediyanto menambahkan, untuk hampir 100 kilometer yang belum dibebaskan ditargetkan akan selesai pada September tahun ini. Hal tersebut demi mengejar target, konstruksi jalan tol tersebut rampung pada 2018.