IHSG BEI Kamis ditutup naik 43,37 poin
11 Februari 2016 17:45 WIB
Dokumentasi seorang karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan pergerakan saham saat pembukaan perdagangan saham oleh PT BNI (Persero) Tbk di BEI, Jakarta, Rabu (25/11). Kegiatan itu dilaksanakan untuk memperingati 19 tahun dicatatkannya saham BNI di BEI. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup naik sebesar 43,37 poin seiring dengan sentimen positif dari dalam negeri.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 43,37 poin atau 0,91 persen menjadi 4.775,86, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 9,38 poin (1,13 persen) menjadi 839,01.
"Data penjualan eceran Indonesia yang dirilis meningkat menjadi sebesar 10,4 persen pada bulan Desember 2015, atau lebih tinggi dari 9,7 persen pada bulan sebelumnya menjadi salah satu penopang IHSG," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil di level Rp13.500,00 per dolar AS juga mampu menarik kembali minat investor asing untuk melakukan aksi beli saham.
Dalam data BEI, tercatat pemodal asing membukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp878,354 miliar pada hari Kamis (11/2).
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa peluang terkoreksi untuk IHSG masih cukup terbuka. Secara teknikal, indikator stochastic menunjukan momentum jenuh beli (overbought).
Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rahmat menambahkan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) yang mengindikasikan empat kali kenaikan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) pada 2016 diperkirakan tidak sesuai dengan rencana akibat risiko ekonomi global yang ditimbulkan China dan imbas dari rendahnya harga minyak dunia.
"Faktor-faktor itu diperkirakan yang menjadi salah satu penopang bagi IHSG," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 251.331 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,70 miliar lembar saham senilai Rp5,61 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 150 saham, turun 118 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 742,37 poin (3,85 persen) ke level 18.545,80, dan indeks Bursa Malaysia melemah 0,46 poin (0,03 persen) ke level 1.643,95, dan Straits Times melemah 39,44 poin (1,53 persen) ke posisi 2.542,66.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 43,37 poin atau 0,91 persen menjadi 4.775,86, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 9,38 poin (1,13 persen) menjadi 839,01.
"Data penjualan eceran Indonesia yang dirilis meningkat menjadi sebesar 10,4 persen pada bulan Desember 2015, atau lebih tinggi dari 9,7 persen pada bulan sebelumnya menjadi salah satu penopang IHSG," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil di level Rp13.500,00 per dolar AS juga mampu menarik kembali minat investor asing untuk melakukan aksi beli saham.
Dalam data BEI, tercatat pemodal asing membukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp878,354 miliar pada hari Kamis (11/2).
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa peluang terkoreksi untuk IHSG masih cukup terbuka. Secara teknikal, indikator stochastic menunjukan momentum jenuh beli (overbought).
Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rahmat menambahkan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) yang mengindikasikan empat kali kenaikan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) pada 2016 diperkirakan tidak sesuai dengan rencana akibat risiko ekonomi global yang ditimbulkan China dan imbas dari rendahnya harga minyak dunia.
"Faktor-faktor itu diperkirakan yang menjadi salah satu penopang bagi IHSG," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 251.331 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,70 miliar lembar saham senilai Rp5,61 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 150 saham, turun 118 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 742,37 poin (3,85 persen) ke level 18.545,80, dan indeks Bursa Malaysia melemah 0,46 poin (0,03 persen) ke level 1.643,95, dan Straits Times melemah 39,44 poin (1,53 persen) ke posisi 2.542,66.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: