Washington (ANTARA News) - Senat Amerika Serikat, Rabu, dengan suara bulat setuju memperketat sanksi ekonomi terhadap Korea Utara untuk menghukum negara tertutup Asia itu atas uji nuklir dan peluncuran roketnya baru-baru ini.

Langkah itu, yang masih harus disesuaikan dengan versi serupa Dewan Perwakilan Rakyat, yang disahkan pada bulan lalu, akan menghukum setiap orang atau badan, yang mengimpor barang, teknologi atau pelatihan berkaitan dengan senjata pemusnah massal atau terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, kata anggota parlemen AS.

Upaya itu juga menambah tekanan keuangan pada pemerintah tertutup dan sudah dikenai sanksi tersebut, yang bertujuan memutus pencucian uang dan perdagangan narkotika, dua kegiatan utama terlarang diyakini menyalurkan jutaan dolar ke kalangan pemimpin Kim Jon-un.

Senator dari Partai Republik, Ted Cruz dan Marco Rubio, meninggalkan kampanye presiden dan kembali ke Washington untuk memberikan suara.

"Sayangnya, pemerintah dari kedua partai politik itu gagal mengalihkan ancaman Korea Utara dan memungkinkan pemerintah jahat itu mengembangkan kemampuan, yang bahkan lebih berbahaya," kata Rubio dalam pernyataan, dengan menambahkan bahwa Pyongyang kini memiliki peluru kendali, yang mampu menghantam Amerika Serikat.

"Pemerintah diktator ini harus belajar bahwa tindakannya memiliki dampak," tambah Ketua DPR Amerika Serikat, Paul Ryan.

"Uji peluru kendali jarak jauh provokatif Korea Utara akhir pekan lalu menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan tekanan pada negara nakal ini, dan Amerika Serikat akan bahu-membahu dengan sekutu kami melawan agresi ini," katanya.

Pyongyang mengejutkan dunia pada bulan lalu dan mendapat teguran global ketika mengumumkan telah berhasil menguji bom hidrogen.

Pada Minggu, Korea Utara akhirnya meluncurkan roket yang membawa satelit, gerakan yang dipandang Barat sebagai kedok untuk uji peluru kendali balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Senator dari Partai Republik Cory Gardner menunjukkan kegoyahan di semenanjung Korea membutuhkan tindakan cepat.

"Kesabaran strategis telah gagal," katanya di lantai Senat. Rancangan undang-undang (RUU) yang disahkan dengan suara 96 banding 0 pada Rabu menandai "kebijakan baru berdasarkan kekuatan, bukan kesabaran," katanya.

Senator dari Partai Demokrat, Robert Menendez, mengatakan, pengumpulan suara menandai langkah maju yang besar dalam menangkal ambisi nuklir Pyongyang.

"Empat uji nuklir, tiga dari Kim, dua pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB dan satu upaya Korea Utara untuk mentransfer teknologi nuklir ke Suriah selanjutnya--itu jelas waktu bagi Amerika Serikat untuk mulai serius menghadapi tantangan Korea Utara," kata Menendez.

Korea Utara terkenal dengan mendapat berbagai hukuman Barat dan AS, yang diberikan setelah tiga uji nuklir sebelumnya, pada 2006, 2009 dan 2013.

Menurut RUU Senat, hukuman untuk kegiatan yan terkena sanksi akan mencakup penyitaan aset, larangan visa dan penolakan kontrak pemerintah.

Untuk pertama kali, badan itu menetapkan kerangka sanksi dalam menanggapi ancaman dunia maya Korea Utara, menurut Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat, Bob Corker.

DPR Amerika Serikat meloloskan versi lain RUU itu pada pertengahan Januari, dengan suara 418 banding dua suara.