Washington (ANTARA News) - Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada Rabu memperingatkan bahwa ekonomi AS menghadapi risiko-risiko dari pengetatan kondisi keuangan dalam negeri, serta gejolak ekonomi global.
"Kondisi keuangan di Amerika Serikat baru-baru ini menjadi kurang mendukung pertumbuhan, karena penurunan dalam ukuran-ukuran luas harga ekuitas, suku bunga pinjaman lebih tinggi untuk peminjam berisiko, dan apresiasi lebih lanjut dari dolar AS," katanya dalam kesaksiannya di Kongres.
"Perkembangan ini, jika mereka terbukti bertahan, bisa membebani prospek untuk kegiatan ekonomi dan pasar tenaga kerja," kata dia, menurut teks yang disiapkan.
Yellen mengatakan The Fed masih memperkirakan ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang moderat tahun ini, mencatat bahwa kenaikan lapangan pekerjaan terbaru dan peningkatan tentatif upah "akan mendukung pertumbuhan pendapatan riil dan selanjutnya belanja konsumen."
Tetapi, dia mengatakan bahwa gejolak pasar luar negeri juga memukul momentum ekonomi AS, dan bisa menarik turun pertumbuhan ekonomi AS.
Penurunan tajam harga-harga komoditas --yang ia terkait sebagian terhadap "ketidakpastian" tentang ekonomi Tiongkok dan kebijakannya -- mengancam akan "memicu tekanan keuangan" di negara-negara dan perusahaan-perusahaan pengekspor komoditas.
"Jika setiap risiko penurunan ini terwujud, aktivitas dan permintaan luar negeri untuk ekspor AS dapat melemah dan kondisi pasar keuangan bisa mengetat lebih lanjut."
Sementara dia tidak memberikan petunjuk apakah The Fed akan mempertimbangkan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan pertengahan Maret, peringatan Yellen tampak mengurangi kemungkinan itu.
Setelah meningkatkan suku bunga acuan federal fund pada Desember untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun -- menjadi 0,25-0,50 persen -- Yellen hanya akan mengatakan bahwa The Fed "mengharapkan bahwa dengan penyesuaian bertahap dalam sikap kebijakan moneter, kegiatan ekonomi akan berkembang pada kecepatan yang moderat di tahun-tahun mendatang."
(Uu.A026)
Yellen peringatkan risiko domestik dan global terhadap ekonomi AS
11 Februari 2016 05:14 WIB
Janet Yellen (REUTERS)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: