Pagoda Sapta Ratna di Kota Sorong tarik 7000 wisatawan per bulan
11 Februari 2016 03:44 WIB
Wusatawan Pagoda Semarang Meningkat. Sejumlah wisatawan mengunjungi pagoda tertinggi di Indonesia bernama Pagoda Avalokitesvara Watugong di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/12). Jumlah wisatawan di pagoda setinggi 45 meter tersebut mengalami peningkatan hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan hari biasa selama sepekan terakhir karena bersamaannya liburan sekolah dengan libur Natal serta Maulid Nabi. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Sorong (ANTARA News) - Pagoda Sapta Ratna Umat Buddha di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat dalam sebulan dikunjungi 7.000 wisatawan asing maupun wisatawan lokal.
"Pagoda Sapta Ratna Kota Sorong dalam sebulan dikunjungi wisatawan asing sekitar 50-60 orang. Sedangkan wisatawan lokal atau domestik sekitar 6.000-7.000 orang sebulan," kata Sekertaris Majelis Buddhayana Indonesia Kota Sorong, Dekky di Sorong, Kamis.
Dia mengatakan, Pagoda Sapta Ratna Kota Sorong yang dibangun pada tahun 1992 semula dimaksudkan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah setiap umat Buddha yang meninggal dunia.
"Namun umat Buddha di Kota Sorong masih sedikit serta lahan pemakaman masih sangat luas sehingga Pagoda Sapta Ratna tidak difungsikan. Tetapi Pagoda Sapta Ratna malahan menjadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
Bangunan Pagoda Sapta Ratna sangat menonjol di atas gunung dan menarik perhatian setiap orang yang datang di Kota Sorong baik menggunakan pesawat maupun menggunakan kapal laut.
Menurut Dekky, dari kawasan Pagoda Sapta Ratna orang bisa memandang seluruh Kota Sorong sehingga ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.
Ia menambahkan, Pagoda Sapta Ratna menjadi satu-satunya pagoda di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat
"Pagoda Sapta Ratna bukan hanya menjadi kebanggaan umat Buddha tetapi kebanggaan seluruh masyarakat Papua khususnya masyarakat Kota Sorong," ujarnya.
"Pagoda Sapta Ratna Kota Sorong dalam sebulan dikunjungi wisatawan asing sekitar 50-60 orang. Sedangkan wisatawan lokal atau domestik sekitar 6.000-7.000 orang sebulan," kata Sekertaris Majelis Buddhayana Indonesia Kota Sorong, Dekky di Sorong, Kamis.
Dia mengatakan, Pagoda Sapta Ratna Kota Sorong yang dibangun pada tahun 1992 semula dimaksudkan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah setiap umat Buddha yang meninggal dunia.
"Namun umat Buddha di Kota Sorong masih sedikit serta lahan pemakaman masih sangat luas sehingga Pagoda Sapta Ratna tidak difungsikan. Tetapi Pagoda Sapta Ratna malahan menjadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
Bangunan Pagoda Sapta Ratna sangat menonjol di atas gunung dan menarik perhatian setiap orang yang datang di Kota Sorong baik menggunakan pesawat maupun menggunakan kapal laut.
Menurut Dekky, dari kawasan Pagoda Sapta Ratna orang bisa memandang seluruh Kota Sorong sehingga ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.
Ia menambahkan, Pagoda Sapta Ratna menjadi satu-satunya pagoda di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat
"Pagoda Sapta Ratna bukan hanya menjadi kebanggaan umat Buddha tetapi kebanggaan seluruh masyarakat Papua khususnya masyarakat Kota Sorong," ujarnya.
Pewarta: Ernes B. Kakisina
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: