Padang (ANTARA News) - Jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat (Sumbar) dengan Riau serta Sumbar dengan Sumatera Utara (Sumut) yang terputus akibat banjir dan longsor, Senin (8/2), hari ini telah dapat dilewati kembali.

"Untuk jalan Sumbar-Riau yang terputus akibat banjir di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota telah bisa dilalui sejak pukul 21.00 WIB kemarin," kata Pelaksana tugas Kepala Badan Pebanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan, meski telah dapat dilewati, namun karena antrean panjang yang terjadi sebelumnya, maka akses jalan itu baru normal kembali sekitar tengah malam.

Sedangkan untuk ruas jalan Sumbar-Sumut yang terputus di perbatasan dekat Madina, baru bisa dilewati pada Selasa dini hari.

"Sekarang arus lalu lintas untuk dua jalur tersebut sudah lancar," ujarnya.

Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya bersama Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman (Disprasjaltarkim) Sumbar tetap menyiagakan alat berat pada dua titik tersebut.

"Disprasjaltarkim memimjamkan masing-masing dua unit alat berat untuk masing-masing lokasi," tambahnya.

Sementara itu, untuk korban Refa (2) yang masih belum ditemukan di Jorong Taratak Tinggi, Kabupaten Solok Selatan, pencarian akan dilakukan oleh tim evakuasi pada pagi ini.

"Tim gabungan akan kembali melakukan pencarian pagi ini," katanya.

Sebelumnya, bencana banjir dan longsor terjadi pada 10 kabupaten dan kota di Sumbar. Bencana tersebut menewaskan enam warga, lima di Solok Selatan dan seorang warga Limapuluh Kota.

Tiga ribu lebih warga harus mengungsi akibat bencana tersebut. Namun, pagi ini BPBD Sumbar menyatakan, banjir yang menggenangi sejumlah daerah di Sumbar telah mulai surut.

Meski demikian, warga tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi bencana, teruama jika hujan kembali turun.