BENCANA BANJIR - Pemkab Limapuluh Kota dirikan dapur umum
8 Februari 2016 19:03 WIB
Warga diungsikan menggunakan perahu karet saat banjir merendam Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, Senin (8/2/16). Data BPBD Limapuluhkota, banjir akibat curah hujan tinggi tersebut merendam belasan kilometer jalan Sumbar- Riau yang berada di dua nagari, serta merendam sedikitnya 1.000 rumah sehingga membuat sekitar 5.000-an warga diungsikan. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Sarilamak, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota, Sumatera Barat, segera mendirikan dapur umum untuk membantu korban banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Nasriyanto saat dihubungi dari Payakumbuh Senin mengatakan dapur umum tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga korban banjir.
"Saat ini masyarakat butuh makanan, sementera mereka tidak sempat memasak karena mereka fokus evakuasi," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini kekurangan peralatan untuk membawa sembako, sebab semua perahu karet masih difokuskan untuk mengevakuasi warga.
Pihaknya, berencana membuka satu dapur umum, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke lokasi pengungsian warga.
Sementara itu, Camat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen mengatakan pihaknya akan mendirikan tempat pengungsian yang bertempat di mess Pemda di pinggir jalan utama Sumbar-Riau.
Ia memperkirakan, sekitar 3.000 warga yang akan dipindahkan ke lokasi evakuasi, sebab bencana banjir merendam 1.000 rumah.
"Selain menempati lokasi evakuasi, wargu juga dapat menempati rumah saudara mereka yang tidak terendam," kata dia.
Ia menyebutkan, saat ini hujan masih mengguyur kecamatan tersebut, sementara debit air sedikit berkurang, sementara listrik masih mati sejak Minggu malam.
Salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota Riko Febrianto mendesak pemerintah setempat menetapkan peristiwa tersebut darurat bencana.
Menurutnya, saat ini buka hanya satu kecamatan yang kena bencana melainkan hampir semua kecamatan yang ada di kabupaten tersebut dilanda bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Nasriyanto saat dihubungi dari Payakumbuh Senin mengatakan dapur umum tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga korban banjir.
"Saat ini masyarakat butuh makanan, sementera mereka tidak sempat memasak karena mereka fokus evakuasi," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini kekurangan peralatan untuk membawa sembako, sebab semua perahu karet masih difokuskan untuk mengevakuasi warga.
Pihaknya, berencana membuka satu dapur umum, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke lokasi pengungsian warga.
Sementara itu, Camat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen mengatakan pihaknya akan mendirikan tempat pengungsian yang bertempat di mess Pemda di pinggir jalan utama Sumbar-Riau.
Ia memperkirakan, sekitar 3.000 warga yang akan dipindahkan ke lokasi evakuasi, sebab bencana banjir merendam 1.000 rumah.
"Selain menempati lokasi evakuasi, wargu juga dapat menempati rumah saudara mereka yang tidak terendam," kata dia.
Ia menyebutkan, saat ini hujan masih mengguyur kecamatan tersebut, sementara debit air sedikit berkurang, sementara listrik masih mati sejak Minggu malam.
Salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota Riko Febrianto mendesak pemerintah setempat menetapkan peristiwa tersebut darurat bencana.
Menurutnya, saat ini buka hanya satu kecamatan yang kena bencana melainkan hampir semua kecamatan yang ada di kabupaten tersebut dilanda bencana.
Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: