Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau Agung Laksono menegaskan musyawarah nasional mendatang harus memiliki semangat demokrasi, rekonsiliasi, dan berkeadilan, untuk menyatukan partai.

"Kalau Partai Golkar melaksanakan munas, harus dapat mengakhiri perselisihan internal yang sumbernya pada kepengurusan," kata Agung Laksono, di sela kegiatan ulang tahun ke-56 Ormas MKGR, di Jakarta, Minggu.

Munas Partai Golkar direncanakan diselenggarakan pada April atau Mei 2016, ujarnya.

Ia pun mengatakan calon ketua umum Partai Golkar haruslah figur yang kompeten, berpengalaman, mampu memimpin, diterima semua pihak, dan memiliki rekam jejak yang baik.

"Jangan sampai Partai Golkar terjebak lagi pada popularitas figur tapi memiliki rekam jejak kurang baik," kata Agung.

Mantan Ketua DPR RI itu berharap ketua umum Golkar berusia muda dengan kompetensi yang sesuai, sehingga terjadi regenerasi kepemimpinan dalam partai dan semangat membangkitkan Golkar makin besar.

Pada munas mendatang, kata Agung, dirinya dan Aburizal Bakrie sepakat untuk tidak maju lagi, sehingga peluang bagi calon ketua umum berusia lebih muda terbuka lebar.

"Kalau pun ada suasana yang agak memanas, itu adalah dinamika kompetisi di antara para calon, tapi semangatnya harus rekonsiliasi," katanya.

Agung juga mengakui, sampai saat ini ada 12 nama yang disebut-sebut siap maju sebagai kandidat ketua umum.

Calon-calon tersebut akan menjalani seleksi sehingga tersisa hanya dua atau tiga calon saja yang maju untuk dipilih sebagai ketua umum.