Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandarlampung mengembangkan wisata kuliner untuk menambah pendapatan asli daerah sekaligus menghidupkan kembali roda perekonomian di daerah yang tak lagi ramai dilalui kendaraan seperti di bawah jembatan layang.

"Kami tengah mengembangkan wisata kuliner untuk meningkatkan PAD," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bandarlampung Yus Amri di Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengatakan ada sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi wisata kuliner, salah satunya di bawah jalan layang Gajah Mada.

Ia mengatakan lokasi tersebut dipilih karena dinilai perekonomian di wilayah itu sedikit menurun setelah ada jalan layang tersebut.

"Kami ingin menghidupkan kembali perekonomian di wilayah tersebut, terutama untuk toko yang ada di sana karena sebagian banyak tutup," kata dia.

Nantinya, katanya, tempat tersebut akan lebih banyak untuk lokasi penjualan jajanan pasar dan khas Lampung, sedangkan untuk makanan berat akan sedikit dikurangi.

"Ini sekaligus memperkenalkan makanan asli Kota Bandarlampung, karena kota ini sudah menjadi tempat singgah itu yang harus dimanfaatkan," kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Kota Bandarlampung A. Zainuddin mengatakan ide wisata kuliner itu memang benar.

Dirinya pun sudah diminta untuk membenahi, khususnya dalam hal penerangan.

"Saya sudah diperintah Pak Penjabat Wali Kota untuk menambah penerangan di bawah jalan layang dan sudah kami pasang dua buah lampu sorot," kata dia.

Ia mengatakan penambahan lampu sorot itu untuk mempersiapkan destinasi wisata kuliner pada malam hari di sekitar lokasi jalan layang Gajah Mada.