Pemerintah setengah hati berdayakan petani rumput laut
5 Februari 2016 10:33 WIB
Panen Rumput Laut Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Laut Berjaya binaan PT Pertamina (Persero) menjemur hasil panen rumput laut di Kampung Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR Bagus Adhi Mahendra Putra menilai, pemerintah masih setengah hati melakukan pemberdayaan dan perlindungan terhadap para petani dan nelayan rumput laut karena sampai saat ini belum ada stabilitas harga jual dan kejelasan kesejahteraan para petani.
"Saya berharap pemerintah bisa memberdayakan dan membudidayakan rumput laut secara serius. Rumput laut ini bisa dikembangkan menjadi berbagai macam olahan seperti agar-agar, manisan" ujar Bagus saat kunjungan kerja di Bali, dalam siaran pers DPR, yang dikutip, Jumat.
Menurut politisi F-Golkar ini, emberdayaan dan perlindungan, dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Ia mengharapkan, RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan segera rampung dan disahkan paripurna sebelum masa sidang berakhir.
Menurut Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan, I Wayan Arthana, hasil rumput laut Bali saat ini sedang mengalami penurunan kualitas. Hal itu terjadi karena panen muda. Normalnya empat bulan panen, namun, dipaksakan hanya tiga bulan karena tuntutan ekonomi mereka. Akibatnya berdampak pula kepada lemahnya daya beli yang menyebabkan kesejahteraan para petani terancam.
"Saya berharap pemerintah bisa memberdayakan dan membudidayakan rumput laut secara serius. Rumput laut ini bisa dikembangkan menjadi berbagai macam olahan seperti agar-agar, manisan" ujar Bagus saat kunjungan kerja di Bali, dalam siaran pers DPR, yang dikutip, Jumat.
Menurut politisi F-Golkar ini, emberdayaan dan perlindungan, dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Ia mengharapkan, RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan segera rampung dan disahkan paripurna sebelum masa sidang berakhir.
Menurut Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan, I Wayan Arthana, hasil rumput laut Bali saat ini sedang mengalami penurunan kualitas. Hal itu terjadi karena panen muda. Normalnya empat bulan panen, namun, dipaksakan hanya tiga bulan karena tuntutan ekonomi mereka. Akibatnya berdampak pula kepada lemahnya daya beli yang menyebabkan kesejahteraan para petani terancam.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: