Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Empat warga meninggal dunia setelah mengidap demam berdarah dengue (DBD), yaitu dua di Kabupaten Sukabumi, dan dua lagi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, hari ini.




"Untuk di Kota Sukabumi kami baru menerima laporan dari rumah sakit perihal warga yang meninggal dunia akibat DBD, awalnya kami kami menyebutkan DBD hanya menjangkiti 45 warga," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Irma Agristina, di Sukabumi, Kamis.




Kedua warga meninggal itu yakni seorang bocah perempuan berusia 10 tahun warga Kampung Lemburcukang, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu dan seorang lainnya remaja pria berusia 22 tahun warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.




Namun, untuk warga Kelurahan Cisarua yang meninggal dunia diduga akibat DBD ini juga mengidap penyakit penyerta lain, yaitu tifus dan TBC.




Sementara dari Yogyakarta dilaporkan seorang warga Kota Yogyakarta meninggal dunia akibat menderita demam berdarah dengue dan sepanjang Januari tercatat 68 kasus demam berdarah di wilayah.




"Jumlah kasus demam berdarah sepanjang Januari tahun ini menurun dibanding tahun lalu yang sekitar 90 kasus. Namun, kewaspadaan terhadap penyakit ini tidak boleh berkurang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia, di Yogyakarta, Kamis.




Menurut dia, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah melayangkan surat edaran ke kelurahan, kecamatan dan Puskesmas untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah.




Kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah meskipun saat ini memasuki musim hujan, lanjut Yulia, juga memicu perkembangbiakan nyamuk termasuk nyamuk Aedes aegyptii sebagai pembawa virus demam berdarah.




"Oleh karena itu, gerakan 3M harus terus dilakukan yaitu menutup tempat penampunga air, mengubur barang bekas yang bisa menampung air meskipun sedikit, dan menguras tempat penampungan air secara berkala," katanya.