Jakarta (ANTARA News) - Dermawan Salihin ayah korban pembunuhan misterius Wayan Mirna Salihin mengatakan percakapan via Whatsapp antara anaknya dengan tersangka Jessica tidak layak diketahui.
"Pokoknya enggak enak didenger. Iya kira-kira begitulah," kata Dermawan Salihin di Rumahnya Komplek Sunter Garden, Jakarta Utara, Rabu (3/2) malam.
Dermawan pun yakin potongan percakapan yang dibaca dari ponsel anaknya itu berasal dari Jessica di mana terdapat kata "cium".
"Ya pastilah (saya baca), orang itu handphone anak saya kok. Terus dari investigasi saya dan seterusnya," kata pria berkacamata itu.
Terkait dengan barang bukti baru dari kepolisian Australia (AFP), Dermawan mengatakan hal itu terkait dengan latar belakang Mirna dan Jessica semasa berkuliah di Australia.
"Menurut saya coba-coba saja karena mereka alumni Australia. Jadi mau tahu bagaimana panjang lebarnya di sana," kata dia.
Di tempat terpisah, Yudi Wibowo dari tim kuasa hukum Jessica menepis kliennya pernah mengirimkan pesan Whatsapp seperti itu.
"Ah enggak ada," kata Yudi Wibowo usai penggeledahan di rumah Jessica pada Rabu kemarin.
Anggota tim kuasa hukum lainnya, Hidayat Bustam, juga mempersilakan penyidik polisi untuk membuka bukti baru dari AFP pada persidangan.
"Silakan dibuka di pengadilan. Itu kan kata dia, kami kan tidak tahu. Mereka juga masih tutup-tutupi," ujar Hidayat di depan rumah Jessica.
Tanggapan ayah Mirna soal Whatsapp dan bukti dari Australia
4 Februari 2016 12:20 WIB
Ayah Mirna Salihin, Dermawan Salihin, saat ditemui di rumahnya di Komplek Sunter Garden, Jakarta Utara, Rabu. (Alviansyah Pasaribu)
Pewarta: Alviansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: