Makassar (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan menyerahkan keputusan mengenai wacana majunya Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke kancah perpolitikan nasional.

"Kan sudah ada ketegasan kalau Pak Aburizal dan Pak Agung Laksono itu tidak akan maju lagi di Munaslub Partai Golkar," kata Luhut Binsar Panjaitan di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar ini akan mempersatukan dua kubu yang sudah lama berkonflik antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (ARB).

Dengan tidak majunya lagi dua ketua umum beda kubu itu yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, dipastikan akan memunculkan figur-figur baru dalam memimpin Partai Golkar.

"Gubernur, Pak Syahrul punya hak untuk mencalonkan dan dicalonkan. Pak Aburizal Bakrie dan Pak Agung sudah tidak maju lagi," ujarnya.

Sebelumnya Agung Laksono mengatakan bahwa Jusuf Kalla menginginkan panitia Munaslub harus diisi oleh orang-orang yang akomodatif, bisa mempersatukan, menjaga persatuan, tidak keras, demokratis, menjaga rekonsiliasi, dan tidak bertentangan dengan AD/ART.

Agung mengatakan senior Partai Golkar Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan bersama Agung Laksono dan Aburizal Bakrie di rumah dinasnya di Jalan Diponogoro Jakarta.

Selain itu Agung juga menjelaskan panitia Munaslub yang berasal dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil musyawarah nasional Riau akan berasal dari kubu Agung dan Aburizal yang masih aktif.

Namun ia menekankan hal tersebut bukan berarti masih ada permusuhan antara dua kubu yang dulu sempat berselisih.

"Tapi bukan berarti ini masih ada permusuhan ya, sekarang sudah satu kubu Riau," tegas Agung.