Pemprov Sulbar targetkan kualitas kakao Sulbar terbaik di dunia
4 Februari 2016 00:59 WIB
Ilustrasi. Pembibitan Kakao. Petani yang tergabung dalam Forum Petani Kakao Indonesia melihat proses pembibitan kakao di rumah budidaya kakao di Desa Lumbewe, Kecamatan Burau, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11). Kunjungan yang di ikuti 60 orang petani se Indonesia ini dalam upaya mempercepat peningkatan produksi dan produktifitas untuk mencapai target gerakan nasional kakao sebesar 1,1 juta ton. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kakaonya agar harga jual komoditas tersebut terdongkrak yang akan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Yang terus dilakukan pemerintah di tahun ini adalah meningkatkan kualitas kakaonya disamping juga meningkatkan kuantitas produksinya," kata pelaksana tugas dinas perkebunan Provinsi Sulbar, Ir Tanawali di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, kakao di Sulbar ke depannya akan difermentasi untuk menghasilkan kakao kualitas terbaik sehingga tidak akan lagi dijual begitu saja.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67 2014 tentang Peningkatan Kualitas Biji Kakao di seluruh daerah di Indonesia, peningkatan itu mesti dilakukan untuk mencapai target biji kakao terbaik di dunia.
Menurut dia, Sulbar bertekad menjadikan daerahnya penopang produksi kakao kualitas terbaik di dunia di samping kuantitas produksinya juga tertinggi di dunia.
Ia mengatakan anggaran untuk pengembangan kakao Sulbar tahun ini sebesar Rp146 miliar melalui APBN.
"Indonesia ingin menggeser Pantai Gading sebagai negara dengan tingkat produksi kakao terbesar, makanya Sulbar bertekad meningkatkan produksi kakaonya agar mendukung program tersebut," katanya.
Ia berharap, dukungan masyarakat untuk mewujudkan pengembangan kakao Sulbar sebagai tanaman andalan ekonomi masyarakat.
"Yang terus dilakukan pemerintah di tahun ini adalah meningkatkan kualitas kakaonya disamping juga meningkatkan kuantitas produksinya," kata pelaksana tugas dinas perkebunan Provinsi Sulbar, Ir Tanawali di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, kakao di Sulbar ke depannya akan difermentasi untuk menghasilkan kakao kualitas terbaik sehingga tidak akan lagi dijual begitu saja.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67 2014 tentang Peningkatan Kualitas Biji Kakao di seluruh daerah di Indonesia, peningkatan itu mesti dilakukan untuk mencapai target biji kakao terbaik di dunia.
Menurut dia, Sulbar bertekad menjadikan daerahnya penopang produksi kakao kualitas terbaik di dunia di samping kuantitas produksinya juga tertinggi di dunia.
Ia mengatakan anggaran untuk pengembangan kakao Sulbar tahun ini sebesar Rp146 miliar melalui APBN.
"Indonesia ingin menggeser Pantai Gading sebagai negara dengan tingkat produksi kakao terbesar, makanya Sulbar bertekad meningkatkan produksi kakaonya agar mendukung program tersebut," katanya.
Ia berharap, dukungan masyarakat untuk mewujudkan pengembangan kakao Sulbar sebagai tanaman andalan ekonomi masyarakat.
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: