Kupang (ANTARA News) - Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur, Marselinus Petu mengatakan, jalan Trans Utara Flores belum normal, dan sementara ini petugas masih berusaha membuka akses perhubungan alternatif.
"Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Ende tiba di lokasi pada Selasa (2/2), dan mulai membersihkan material banjir berupa batu dan pasir untuk menyiapkan jalan alternatif," kata Bupati Ende Marselinus Petu kepada Antara, Rabu.
Trans Utara Pulau Flores, terputus total akibat salah satu jembatan di jalan alternatif itu ambruk diterjang banjir pada Sabtu (30/1).
Lokasi jalan yang putus tersebut di Kampung Aemau, Desa Ngalukoja, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende atau persis di KM 95.
Dia berharap, dalam satu atau dua hari ke depan sudah ada jalan alternatif, agar arus kendaraan ke arah timur maupun barat Pulau Flores bisa kembali normal.
Secara terpisah, anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani mengatakan sejumlah kendaraan truk belum bisa melanjutkan perjalanan karena tidak ada jalan alternatif.
"Sampai Selasa (2/2) sore, saya masih di lokasi. Proses pembuatan jalan alternatif juga tidak bisa berjalan lancar karena hujan terus mengguyur wilayah itu," katanya.
Namun dia memperkirakan, paling lambat Kamis (4/2), jalan alternatif sudah bisa dibuka dan arus lalulintas yang melintasi daerah itu bisa kembali normal.
Jalur Trans Utara Flores biasanya dilalui kendaraan-kendaraan truk dari Pulau Jawa, untuk mengangkut komodits pertanian dan perkebunan dari pulau itu.
Jalur Trans Utara Flores belum normal
3 Februari 2016 14:56 WIB
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: