Densus 88 tangkap terduga teroris di Lampung
2 Februari 2016 23:10 WIB
ilustrasi Penangkapan Tersangka Terduga Teroris Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggiring tersangka terduga pencuri senjata api di Polsek Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (27/1/2016). (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Bandarlampung (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap satu orang yang diduga teroris di Jalan Selat Malaka V Kampung Teluk Jaya, Kelurahan Panjang Selatan, Kota Bandarlampung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Bandarlampung, Selasa malam, penangkapan terduga teroris tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Iche Crismiati, warga setempat, mengatakan bahwa penggerebekan dilakukan oleh polisi yang semula melakukan penyamaran sebagai petugas PLN.
"Kejadian sekitar pukul 17.00, dan kata polisi ada bahan peledak di rumah Pak Anwar (almarhum), orang tua yang ditangkap polisi itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa terduga teroris itu sedang menginap di rumah orang tuanya. "Infonya kasusnya sudah dari 2014, jadi sudah buron," katanya.
Terkait dengan keberadaan terduga teroris, dia mengatakan bahwa rumah tersebut sering menjadi tempat pengajian yang jemaahnya mengenakan jubah.
"Keluarga yang jadi tersangka teroris tergolong tertutup, bahkan sering ada pengajian yang dihadiri orang berjubah," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan langsung dari pihak kepolisian terkait dengan penangkapan terduga teroris itu.
Berdasarkan pantauan, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan dan garis polisi sudah dipasang guna menghalau warga mendekati rumah terduga teroris tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Bandarlampung, Selasa malam, penangkapan terduga teroris tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Iche Crismiati, warga setempat, mengatakan bahwa penggerebekan dilakukan oleh polisi yang semula melakukan penyamaran sebagai petugas PLN.
"Kejadian sekitar pukul 17.00, dan kata polisi ada bahan peledak di rumah Pak Anwar (almarhum), orang tua yang ditangkap polisi itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa terduga teroris itu sedang menginap di rumah orang tuanya. "Infonya kasusnya sudah dari 2014, jadi sudah buron," katanya.
Terkait dengan keberadaan terduga teroris, dia mengatakan bahwa rumah tersebut sering menjadi tempat pengajian yang jemaahnya mengenakan jubah.
"Keluarga yang jadi tersangka teroris tergolong tertutup, bahkan sering ada pengajian yang dihadiri orang berjubah," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan langsung dari pihak kepolisian terkait dengan penangkapan terduga teroris itu.
Berdasarkan pantauan, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan dan garis polisi sudah dipasang guna menghalau warga mendekati rumah terduga teroris tersebut.
Pewarta: Edy Supriyadi & Agus S.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: