Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung mengklaim pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah mencapai panjang 45 kilometer dari 140-an kilometer total keseluruhan jalan.

"Sudah sekitar 45 kilometer, progresnya menggembirakan," kata Asisten II Sekretaris Pemprov Lampung, Adeham, di Bandarlampung, Selasa.

Adeham mengklaim, proses penyelesaian pembebasan lahan dan pembangunan tol di Lampung jauh lebih baik dibandingkan daerah lain di Indonesia, karena selalu mencapai target dan nyaris tidak mengalami kendala dalam proses.

"Masalah perbedaan pendapat terkait harga jual itu biasa, ada tim aprasial, dan dalam dua minggu sengketanya bisa diselesaikan, jadi tidak menghambat," kata dia.

Hingga saat ini, dari 140-an kilometer pembebasan lahan tol trans Sumatera tahap satu, masih tersisa 95 kilometer lagi yang harus dibebaskan.

Jalan tol trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar akan memiliki lebar sekitar 21 meter, yang terdiri atas empat jalur jalan untuk dua arah kendaraan.

Lebar masing-masing ruas jalur adalah 9,2 meter, dengan tambahan bahu jalan di masing-masing sisi jalur 2,5 meter.

Sementara itu, diantara kedua jalur Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, akan dipasang medan selebar 2,25 meter.

Untuk pengaspalan, Tol Trans Sumatera akan dibuat dengan ketebalan 0,6 meter, dengan lebih dari sepertiga ketebalan tersebut berbahan batu rigit atau aspal beton.

Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi besar akan mampu menahan beban maksimal hingga 90 ton.

Pembangunan dan pembebasan lahan Tol Trans Sumatera akan meliputi 3 kabupaten, 18 kecamatan, dan 70 desa.

Pelaksanaan pembangunan Tol Trans Sumatera dilaksanakan oleh empat kontraktor BUMN, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP), Waskita Karya, Adhi Karya, dan Wijaya Karya.