Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi merata di seluruh wilayah Jabodetabek pada Selasa siang.

Situs resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Selasa, memprakirakan wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Bekasi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan pada siang hari.

Sedangkan wilayah lainnya, yaitu Depok, Tangerang, dan Bogor, kemungkinan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang pada periode waktu yang sama.

Pada malam harinya, beberapa wilayah masih diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas ringan, seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor.

Daerah lainnya, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat akan mengalami kondisi cuaca dengan langit berawan selepas sore.

Sementara itu, hujan yang terjadi merata di wilayah Jabodetabek pada Senin (1/2) menyebabkan terjadinya genangan air di beberapa ruas jalan.

Menurut data yang dihimpun dari Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ruas jalan yang mengalami genangan antara lain Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat (30-40 sentimeter), Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan (10-15 sentimeter), Jalan Kapuk Raya, Jakarta Barat (10-15 sentimeter).

Selain itu, Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG Mulyono R Prabowo meminta masyarakat yang ada di Pulau Jawa mewaspadai berbagai potensi merugikan akibat cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Wilayah Jakarta dan sekitarnya, kata dia, diprakirakan juga akan mengalami peningkatan curah hujan dalam seminggu ke depan dengan hujan cenderung berpeluang terjadi pada pagi dan muncul kembali pada sore hari dengan intensitas bervariasi.

"Terutama di akhir pekan nanti di mana daerah sekitar Jabodetabek juga menunjukkan peluang hujan yang cukup tinggi," kata dia.

Pada awal Februari 2016 ini sebagian wilayah Indonesia sedang dalam masa puncak musim hujan. Hujan lebat berpotensi turun selama sepekan ke depan karena pengaruh muson dingin Asia yang bergerak ke arah Australia melewati Indonesia.