Mahasiswa Indonesia diskusi kepemimpinan di Universitas Leiden
2 Februari 2016 01:57 WIB
Ilustrasi. Pertemuan Menperin dengan CEO GE Indonesia. Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang dengan CEO General Electric (GE) Indonesia, Handry Satriago dalam pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin, 15 Desember 2014. (Kemenperin.go.id) ()
London (ANTARA News) - KBRI Den Haag bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan PPI Kota Leiden mengelar seminar "Leadership Talk" yang diikuti 150 mahasiswa dan pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Belanda, yang diadakan di Lipsius Buidling, Universitas Leiden, akhir pekan.
Seminar penampilkan pembicara Dr Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia juga dihadiri Kuada Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, demikian Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Belanda Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Selasa.
Dalam kesempatan bicara di Universitas Leiden tersebut, Handry menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang mencerahkan para hadirin.
"Seorang pemimpin yang sukses adalah yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru," ujar Dr. Handry Satriago.
Seminar diawali dengan sambutan Sekretaris Jenderal PPI Belanda, Ali Abdillah, yang secara ringkas menyambut baik kedatangan Dr. Handry Satriago dan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut akan berguna bagi para pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di Belanda.
Sementara itu KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Dr. Handry Satriago di Belanda dan membacakan secara ringkas riwayat hidup Handry yang pernah menjadi CEO General Electric termuda tersebut.
Handry, antara lain, menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai ide/gagasan yang cemerlang, percaya diri, berani menjalankan gagasannya dan tidak mudah menyerah. Selain itu juga dikatakan bahwa seorang pemimpin itu dibentuk dengan ditempa berbagai kegagalan dan keberhasilan yang menjadikannya pemimpin yang baik. Menurutnya "leader deals with taft issues".
Hadirin yang sebagian besar para mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas di seluruh Belanda dan para siswa Sekolah Indonesia Den Haag juga aktif bertanya pada sesi tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan juga beragam mulai dari perasaan inferiority complex pada masyarakat Indonesia, perbedaan budaya kerja di Indonesia, bagaimana mengatasi kegagalan dan pengalaman hidup Handry yang patut menjadi inspirasi anak muda.
Kegiatan Leadership Talk ini merupakan kegiatan yang dilakukan bersama antara KBRI Den Haag dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan PPI Kota Leiden diadakan di Universitas Leiden salah satunya karena banyak pemimpin Indonesia yang pernah belajar di Universitas ini, antara lain Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX.
Seminar penampilkan pembicara Dr Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia juga dihadiri Kuada Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, demikian Minister Counsellor Pensosbud KBRI Den Haag, Belanda Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Selasa.
Dalam kesempatan bicara di Universitas Leiden tersebut, Handry menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang mencerahkan para hadirin.
"Seorang pemimpin yang sukses adalah yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru," ujar Dr. Handry Satriago.
Seminar diawali dengan sambutan Sekretaris Jenderal PPI Belanda, Ali Abdillah, yang secara ringkas menyambut baik kedatangan Dr. Handry Satriago dan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut akan berguna bagi para pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di Belanda.
Sementara itu KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Dr. Handry Satriago di Belanda dan membacakan secara ringkas riwayat hidup Handry yang pernah menjadi CEO General Electric termuda tersebut.
Handry, antara lain, menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai ide/gagasan yang cemerlang, percaya diri, berani menjalankan gagasannya dan tidak mudah menyerah. Selain itu juga dikatakan bahwa seorang pemimpin itu dibentuk dengan ditempa berbagai kegagalan dan keberhasilan yang menjadikannya pemimpin yang baik. Menurutnya "leader deals with taft issues".
Hadirin yang sebagian besar para mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas di seluruh Belanda dan para siswa Sekolah Indonesia Den Haag juga aktif bertanya pada sesi tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan juga beragam mulai dari perasaan inferiority complex pada masyarakat Indonesia, perbedaan budaya kerja di Indonesia, bagaimana mengatasi kegagalan dan pengalaman hidup Handry yang patut menjadi inspirasi anak muda.
Kegiatan Leadership Talk ini merupakan kegiatan yang dilakukan bersama antara KBRI Den Haag dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan PPI Kota Leiden diadakan di Universitas Leiden salah satunya karena banyak pemimpin Indonesia yang pernah belajar di Universitas ini, antara lain Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: