Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Hongaria menjajaki peningkatan kerja sama ekonomi, antara lain di bidang pertanian dan air yang penandatanganan sejumlah kesepakatan itu disaksikan Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Jakarta, Senin.

"Kerja sama ini lebih banyak ke infrastruktur, air dan juga teknologi," kata Wapres Kalla.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimoeldjono, menjelaskan bahwa investasi untuk air senilai 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk 34 provinsi.

Peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dan Hongaria dilakukan karena adanya peningkatan nilai perdagangan kedua negara, dan potensi kedua belah pihak belum tergarap secara maksimal.

Data Eurostat menunjukkan, nilai perdagangan Indonesia dan Hongaria dalam kurun waktu 2010 hingga 2015 mencapai nilai tertinggi pada 2011 senilai 181,091 juta Euro.

Total perdagangan RI-Hongaria pada 2014 tercatat senilai 134,51 juta Euro atau menurun 7,30 persen dibandingkan nilai perdagangan RI-Hongaria 2013 senilai 126,22 juta Euro.

Nilai ekspor RI ke Hongaria mengalami peningkatan senilai 3,68 persen dari 95,05 juta Euro pada 2013 menjadi 112,40 juta Euro pada 2014.

Sementara itu, nilai impor RI dari Hongaria mengalami penurunan sebesar 18,53 persen dari 31,17 juta Euro (2013) menjadi 22,11 juta Euro (2014).

Untuk periode Januari-Mei 2015 tercatat peningkatan ekspor RI ke Hongaria yang cukup signifikan yaitu dari 36,12 juta Euro pada 2014 menjadi 59,04 juta Euro pada 2015 atau meningkat sebesar 63,48 persen.

Adapun komoditas ekspor utama RI ke Hongaria, antara lain komponen-komponen alat elektronik, mesin percetakan, karet dan lain-lain.

Komoditas impor utama RI dari Hongaria, antara lain komponen peralatan telekomunikasi, generator, mesin-mesin dan antibiotik.