Kapolda Sumut: pelaku bentrokan PP vs IPK sudah teridentifikasi
1 Februari 2016 06:04 WIB
Rekonstruksi Bentrokan Di Denpasar. Para tersangka kasus bentrokan melakukan rekonstruksi di Mapolresta Denpasar, Jumat (22/1). Polisi menggelar reka ulang kasus bentrokan di Jalan Teuku Umar Denpasar yang melibatkan 16 tersangka untuk mengetahui kronologis bentrokan yang menewaskan dua orang dan lima orang luka-luka pada Kamis (17/12) lalu. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Medan (ANTARA News) - Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Ngadino, mengatakan pelaku bentrok Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya, di Jalan Thamrin, Medan, Sabtu (30/1) sore, telah teridentifikasi.
"Namun, hingga Minggu (31/1), kami belum ada menetapkan tersangka," katanya di Lapangan Benteng, Medan, Minggu, menanggapi bentrok yang menewaskan dua orang kader IPK, yakni Monang Hutabarat dan Saprin.
Dia juga mengaku belum mengetahui motif sebenarnya bentrokan itu, dan polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam.
"Motifnya belum jelas. Diawali dengan ada kelompok yang melintas. Kemungkinan ada ucapan yang membuat tersinggung sehingga terjadi bentrok," katanya.
Kapolda menambahkan Polri yang didukung TNI telah menurunkan personel keamanan berkekuatan penuh untuk mencegah terjadinya bentrokan ulang.
Aparat keamanan, saat ini dalam kondisi siaga satu dalam menjaga keamanan kota Medan, yang merupakan rentetan pengamanan dari teror bom di Sarinah, Jakarta.
"Ditambah lagi kerusuhan organisasi kepemudaan (OKP) yang mengganggu kekondusifan kota Medan," ucapnya.
Kapolda mengultimatum kepada kedua OKP itu, bila tetap berbuat pidana seperti bentrokan, polisi akan mengambil protap dengan tembak di tempat.
"Kita memiliki mekanisme, dan bila membahayakan nyawa orang lain, akan dilakukan tindakan tegas," kata jenderal bintang dua itu.
"Namun, hingga Minggu (31/1), kami belum ada menetapkan tersangka," katanya di Lapangan Benteng, Medan, Minggu, menanggapi bentrok yang menewaskan dua orang kader IPK, yakni Monang Hutabarat dan Saprin.
Dia juga mengaku belum mengetahui motif sebenarnya bentrokan itu, dan polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam.
"Motifnya belum jelas. Diawali dengan ada kelompok yang melintas. Kemungkinan ada ucapan yang membuat tersinggung sehingga terjadi bentrok," katanya.
Kapolda menambahkan Polri yang didukung TNI telah menurunkan personel keamanan berkekuatan penuh untuk mencegah terjadinya bentrokan ulang.
Aparat keamanan, saat ini dalam kondisi siaga satu dalam menjaga keamanan kota Medan, yang merupakan rentetan pengamanan dari teror bom di Sarinah, Jakarta.
"Ditambah lagi kerusuhan organisasi kepemudaan (OKP) yang mengganggu kekondusifan kota Medan," ucapnya.
Kapolda mengultimatum kepada kedua OKP itu, bila tetap berbuat pidana seperti bentrokan, polisi akan mengambil protap dengan tembak di tempat.
"Kita memiliki mekanisme, dan bila membahayakan nyawa orang lain, akan dilakukan tindakan tegas," kata jenderal bintang dua itu.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: