ANTARA Foto luncurkan buku Kilas Balik 2015
29 Januari 2016 21:07 WIB
Dokumentasi pengunjung melihat karya foto dalam pembukaan pameran foto, Kilas Balik 2013-2014, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta, Jumat (17/10) malam. Pameran karya 71 pewarta Kantor Berita ANTARA yang menampilkan 256 foto terbaik tersebut berlangsung hingga 10 November 2014. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Divisi Pemberitaan Foto Kantor Berita ANTARA bekerja sama dengan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA) meluncurkan Buku Kilas Balik 2015 serta menyelenggarakan pameran foto, di Gedung ANTARA di Jalan ANTARA, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.
"Pada Kilas Balik 2014, karya yang dihasilkan lebih banyak menyoroti soal korupsi, penegakan hukum dan hiruk-pikuk politik sesuai Pemilu, kali ini perjalanan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, kami kawal kinerjanya," kata Kepala Divisi Pemberitaan Foto ANTARA, Hermanus Prihatna, di GFJA, Jakarta, Jumat malam.
Ia mengatakan, ANTARA Foto turut mengawal kinerja pemerintah dan memberikan janji untuk menjaga etika jurnalistik dengan berdiri sebagai perekam peristiwa dan tidak berpihak.
"Konsistensi ini masih kami jaga, gambar sampul buku Kilas Balik 2015, yaitu upaya pemadaman pembakaran hutan di Sumatera karya pewarta foto Nova Wahyudi menjadi penandanya," katanya.
Sementara itu, kurator pameran, Oscar Motuloh, menyatakan, buku foto dan pameran foto jurnalistik Kilas Balik adalah salah satu barometer tahunan yang dikeluarkan ANTARA Foto yang keberadaannya akan terus berlanjut sebagai wadah pewarta foto Kantor Berita ANTARA.
"Wadah ini untuk kepentingan tugas foto jurnalistik yang sesungguhnya telah habis ketika disiarkan," katanya.
Pameran tersebut terbuka untuk umum, berlangsung dari 29 Januari hingga 29 Februari 2016, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Tema kali ini adalah "Jurnalisme Bencana dan Konflik". Selain itu, juga akan diadakan kegiatan Antara Foto Goes to Campus di tiga kota, yakni Palembang, Pontianak, dan Kupang. Serta pelaksanaan program ANTARA Foto Mengajar, di 10 kota di Indonesia.
"Pada Kilas Balik 2014, karya yang dihasilkan lebih banyak menyoroti soal korupsi, penegakan hukum dan hiruk-pikuk politik sesuai Pemilu, kali ini perjalanan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, kami kawal kinerjanya," kata Kepala Divisi Pemberitaan Foto ANTARA, Hermanus Prihatna, di GFJA, Jakarta, Jumat malam.
Ia mengatakan, ANTARA Foto turut mengawal kinerja pemerintah dan memberikan janji untuk menjaga etika jurnalistik dengan berdiri sebagai perekam peristiwa dan tidak berpihak.
"Konsistensi ini masih kami jaga, gambar sampul buku Kilas Balik 2015, yaitu upaya pemadaman pembakaran hutan di Sumatera karya pewarta foto Nova Wahyudi menjadi penandanya," katanya.
Sementara itu, kurator pameran, Oscar Motuloh, menyatakan, buku foto dan pameran foto jurnalistik Kilas Balik adalah salah satu barometer tahunan yang dikeluarkan ANTARA Foto yang keberadaannya akan terus berlanjut sebagai wadah pewarta foto Kantor Berita ANTARA.
"Wadah ini untuk kepentingan tugas foto jurnalistik yang sesungguhnya telah habis ketika disiarkan," katanya.
Pameran tersebut terbuka untuk umum, berlangsung dari 29 Januari hingga 29 Februari 2016, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Tema kali ini adalah "Jurnalisme Bencana dan Konflik". Selain itu, juga akan diadakan kegiatan Antara Foto Goes to Campus di tiga kota, yakni Palembang, Pontianak, dan Kupang. Serta pelaksanaan program ANTARA Foto Mengajar, di 10 kota di Indonesia.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: