Presiden Jokowi minta Borobudur dilengkapi fasilitas bintang empat
29 Januari 2016 20:11 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) saat melakukan kunjungan kerja ke Taman Wisata Candi Borobudur Magelang, Jateng, Jumat (29/1). Kunjungan presiden Jokowi dalam rangka Rencana Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur dan Badan Pengelola Pariwisata Borobudur. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta, agar Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya dilengkapi dengan fasilitas pendukung sekelas bintang empat.
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas tentang Percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur di sekitar Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, dan berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.
Pada kesempatan itu, Presiden meminta agar dipersiapkan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk juga memperiapkan toilet dengan standar bintang empat.
"Meskipun itu untuk umum, tapi bintang empat. Tapi, juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yang kita inginkan," ujar Presiden.
Terkait dengan atraksi seni budaya, Presiden meminta agar dipersiapkan koreografi yang baik, tentunya dengan koreografer yang berkualitas dan juga menggunakan kurator.
"Sehingga, yang dilihat di sini tidak hanya Borobudur, tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan," ucap Presiden.
Presiden mendapatkan informasi bahwa atraksi tarian hanya digelar satu kali dalam setahun. Sebaiknya, ucap Presiden, atraksi digelar setiap pekan.
"Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," ucap Presiden.
Presiden mengarahkan, agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki manajemennya. Mesti belum mendengar secara jelas, tapi Presiden mendengar informasi secara sayup-sayup ada empat manajemen yang terlibat.
"Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah, ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.
Rapat terbatas itu diikuti oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga.
Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas tentang Percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur di sekitar Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, dan berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.
Pada kesempatan itu, Presiden meminta agar dipersiapkan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk juga memperiapkan toilet dengan standar bintang empat.
"Meskipun itu untuk umum, tapi bintang empat. Tapi, juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yang kita inginkan," ujar Presiden.
Terkait dengan atraksi seni budaya, Presiden meminta agar dipersiapkan koreografi yang baik, tentunya dengan koreografer yang berkualitas dan juga menggunakan kurator.
"Sehingga, yang dilihat di sini tidak hanya Borobudur, tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan," ucap Presiden.
Presiden mendapatkan informasi bahwa atraksi tarian hanya digelar satu kali dalam setahun. Sebaiknya, ucap Presiden, atraksi digelar setiap pekan.
"Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," ucap Presiden.
Presiden mengarahkan, agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki manajemennya. Mesti belum mendengar secara jelas, tapi Presiden mendengar informasi secara sayup-sayup ada empat manajemen yang terlibat.
"Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah, ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.
Rapat terbatas itu diikuti oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga.
Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: