Pengikut Gafatar Bekasi curhat kepada Gubernur Jabar
29 Januari 2016 12:19 WIB
Ratusan warga eks-Gafatar beristirahat di tempat penampungan sementara di kawasan Taman Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/1). Sebanyak 712 warga eks-Gafatar yang dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat, sementara ditempatkan di lokasi penampungan untuk didata dan diberikan pembekalan kebangsaan sebelum dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Bandung (ANTARA News) - Salah seorang pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Bekasi, Arif Pranowo, mencurahkan isi hatinya (curhat) kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, di Aula Balai Rehabilitasi Sosial Bina Remaja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi, Jumat.
"Siapa yang mau curhat kepada saya ibu-ibu, bapak-bapk," kata Ahmad Heryawan kepada para pengikut Gafatar asal Jawa Barat.
Mengenakan kaos berkerah warna biru dan topi merah, Arif Pranowo mengacungkan tangannya dan menyampaikan isi hatinya kepada Aher.
"Assalamualaikum, Pak Gubernur Jabar, pertama saya ingin sampaikan, kami minta tolong berita kami secara berimbang di pemberitaan media massa, selama ini berita yang beredar tentang kami negatif semua," kata dia.
Ia berharap bisa pulang ke kampung halamannya dengan kondisi tenang dan nyaman tanpa ada gangguan apapun.
"Kemudian sebagian dari kami waktu di Kalimantan itu bertani, kami berharap bapak bisa memfasilitasi atau membantu kami menyediakan lahan untuk digarap bertani," kata dia.
Ia juga berharap aset-aset miliknya dan pengikut Gafatar lainnya di Kalimantan bisa dikembalikan kepada mereka. "Kami berharap pemda di sini bisa memediasi dengan pemda di sana agar aset kami di sana kembali lagi," kata dia.
Diakhir curhatnya, Arif kembali meminta kepada Gubernur Jabar dan media massa yang hadir di balai pertemuan tersebut untuk memberitakan Gafatar seobjektif mungkin tanpa menjelek-jelekan.
Menyikapi curhat salah satu pengikut Gafatar tersebut, Aher berjanji akan memberikan pelayanan terbaik kepada mereka dari mulai bimbingan agama, psikologis hingga makan dan minum mereka.
"Pak Arif saya tegaskan, saya tidak pernah punya pandangan negatif kepada kalian, saya memandang bapak ibu saudara kami makanya kami urus layani dengan baik," kata Aher.
"Siapa yang mau curhat kepada saya ibu-ibu, bapak-bapk," kata Ahmad Heryawan kepada para pengikut Gafatar asal Jawa Barat.
Mengenakan kaos berkerah warna biru dan topi merah, Arif Pranowo mengacungkan tangannya dan menyampaikan isi hatinya kepada Aher.
"Assalamualaikum, Pak Gubernur Jabar, pertama saya ingin sampaikan, kami minta tolong berita kami secara berimbang di pemberitaan media massa, selama ini berita yang beredar tentang kami negatif semua," kata dia.
Ia berharap bisa pulang ke kampung halamannya dengan kondisi tenang dan nyaman tanpa ada gangguan apapun.
"Kemudian sebagian dari kami waktu di Kalimantan itu bertani, kami berharap bapak bisa memfasilitasi atau membantu kami menyediakan lahan untuk digarap bertani," kata dia.
Ia juga berharap aset-aset miliknya dan pengikut Gafatar lainnya di Kalimantan bisa dikembalikan kepada mereka. "Kami berharap pemda di sini bisa memediasi dengan pemda di sana agar aset kami di sana kembali lagi," kata dia.
Diakhir curhatnya, Arif kembali meminta kepada Gubernur Jabar dan media massa yang hadir di balai pertemuan tersebut untuk memberitakan Gafatar seobjektif mungkin tanpa menjelek-jelekan.
Menyikapi curhat salah satu pengikut Gafatar tersebut, Aher berjanji akan memberikan pelayanan terbaik kepada mereka dari mulai bimbingan agama, psikologis hingga makan dan minum mereka.
"Pak Arif saya tegaskan, saya tidak pernah punya pandangan negatif kepada kalian, saya memandang bapak ibu saudara kami makanya kami urus layani dengan baik," kata Aher.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: