Sleman siap fasilitasi pendidikan anak eks Gafatar
29 Januari 2016 07:21 WIB
Sejumlah anak warga eks-Gafatar bermain bersama dua badut Upin Ipin di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (21/1). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Sleman (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta siap untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan bagi anak-anak dari warg eks Gafatar yang telah dipulangkan dari Kalimantan.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman Arif Haryono, Jumat, mengatakan siap memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak-anak eks Gafatar.
"Kami siap untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan anak-anal usia sekolah dari warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Sleman. Namun sampai sekarang, memang belum mendapat petunjuk mengenai hal itu," katanya.
Menurut dia, Disdikpora Kabupaten Sleman juga belum mendapat data ada berapa banyak anak-anak usia sekolah dari warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Sleman.
"Namun jika ada yang usia sekolah dan mereka butuh layanan pendidikan, kami siap memfasilitasi," katanya.
Ia mengatakan, jika nantinya siswa eks Gafatar itu ingin mengenyam pendidikan di Sleman, diingatkan agar sekolah-sekolah tidak menolak mereka.
"Pada prinsipnya, anak-anak itu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Jadi sekolah tidak boleh menolak anak-anak eks Gafatar yang ingin masuk sekolah," katanya.
Arif mengatakan, untuk siswa yang kemungkinan terlibat organisasi Gafatar ia mengaku tidak tahu dan belum ada laporan terkait hal itu. Ia akan meminta kepala UPT Pendidikan di masing-masing wilayah untuk mendata ada atau tidak siswa yang dilaporkan hilang.
"Namun tidak bisa serta-merta murid yang absen mengikuti pembelajaran dalam waktu lama lantas diindikasikan terlibat Gafatar. Ada berbagai kemungkinan alasan yang melatarbelakangi siswa tidak masuk sekolah dalam waktu lama," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman Arif Haryono, Jumat, mengatakan siap memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak-anak eks Gafatar.
"Kami siap untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan anak-anal usia sekolah dari warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Sleman. Namun sampai sekarang, memang belum mendapat petunjuk mengenai hal itu," katanya.
Menurut dia, Disdikpora Kabupaten Sleman juga belum mendapat data ada berapa banyak anak-anak usia sekolah dari warga eks Gafatar yang dipulangkan ke Sleman.
"Namun jika ada yang usia sekolah dan mereka butuh layanan pendidikan, kami siap memfasilitasi," katanya.
Ia mengatakan, jika nantinya siswa eks Gafatar itu ingin mengenyam pendidikan di Sleman, diingatkan agar sekolah-sekolah tidak menolak mereka.
"Pada prinsipnya, anak-anak itu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Jadi sekolah tidak boleh menolak anak-anak eks Gafatar yang ingin masuk sekolah," katanya.
Arif mengatakan, untuk siswa yang kemungkinan terlibat organisasi Gafatar ia mengaku tidak tahu dan belum ada laporan terkait hal itu. Ia akan meminta kepala UPT Pendidikan di masing-masing wilayah untuk mendata ada atau tidak siswa yang dilaporkan hilang.
"Namun tidak bisa serta-merta murid yang absen mengikuti pembelajaran dalam waktu lama lantas diindikasikan terlibat Gafatar. Ada berbagai kemungkinan alasan yang melatarbelakangi siswa tidak masuk sekolah dalam waktu lama," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: