Mantan anggota Gafatar diiminta tidak ekslusif
27 Januari 2016 12:27 WIB
Dokumentasi sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (25/1). Kedatangan gelombang kedua mantan anggota Gafatar asal Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut itu 354 orang. (ANTARA FOTO/Aloysius J Nugroho)
Tangerang, Banten (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan, Banten, meminta kepada mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) diminta untuk tidak ekslusif dan segera bersosialisasi dengan masyarakat.
"Kepada mantan Anggota Gafatar di Tangerang Selatan, harap bisa bersosialisasi dan tidak memisahkan diri atau berkelompok. Hal ini agar tidak ada lagi kesan ekslusif sehingga menimbulkan kecurigaan," kata Sektetaris MUI Kota Tangerang Selatan, Abdul Rozak, di Tangerang, Rabu.
Berdasarkan data MUI, jumlah anggota Gafatar yang kini ditampung di rumah singgah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tangsel ada sebanyak 78 orang lebih yang didatangkan dari Kalimantan Barat.
MUI Tangerang Selatan juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk menerima mantan anggota Gafatar tersebut.
Jangan ada penolakan atau diskriminasi karena sebagian besar mantan anggota Gafatar adalah korban dan tak lagi memiliki harta benda setelah dijual untuk pergi ke Kalimantan Barat. "Terima mereka agar bisa hidup normal," ujarnya.
Rozak menyebutkan, sebagian besar mantan anggota Gafatar di Tangerang Selatan berasal dari wilayah Pondok Aren dan Pamulang.
"Kepada mantan Anggota Gafatar di Tangerang Selatan, harap bisa bersosialisasi dan tidak memisahkan diri atau berkelompok. Hal ini agar tidak ada lagi kesan ekslusif sehingga menimbulkan kecurigaan," kata Sektetaris MUI Kota Tangerang Selatan, Abdul Rozak, di Tangerang, Rabu.
Berdasarkan data MUI, jumlah anggota Gafatar yang kini ditampung di rumah singgah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tangsel ada sebanyak 78 orang lebih yang didatangkan dari Kalimantan Barat.
MUI Tangerang Selatan juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk menerima mantan anggota Gafatar tersebut.
Jangan ada penolakan atau diskriminasi karena sebagian besar mantan anggota Gafatar adalah korban dan tak lagi memiliki harta benda setelah dijual untuk pergi ke Kalimantan Barat. "Terima mereka agar bisa hidup normal," ujarnya.
Rozak menyebutkan, sebagian besar mantan anggota Gafatar di Tangerang Selatan berasal dari wilayah Pondok Aren dan Pamulang.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: