Dua terduga teroris dibawa ke Jakarta dari Luwu
26 Januari 2016 18:02 WIB
Terduga teroris jaringan Poso berinisial A alias Harum (kiri) dan C alias Fatahilla (kanan) dikawal ketat polisi saat memasuki Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (26/1/16). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Makassar (ANTARA News) - Dua orang terduga teroris bernama Chandra dan Adri alias Awi yang tertangkap di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akhirnya diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan sebuah pesawat komersial di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa sore.
Keduanya dikawal ketat oleh polisi bersenjata lengkap saat dibawa dari Luwu ke bandara. Keduanya ditangkap Tim Reskrim Polres Luwu dan Densus 88 Mabes Polri Senin malam.
"Terduga teroris ini langsung diterbangkan dari Makassar ke Jakarta sekitar pukul 17.20 WITA. Sebelumnya diinterogasi di Markas Komando Polres Luwu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera.
Ia menyebut Chandra mantan Ketua FPI Belopa, Kabupaten Luwu, sedangkan Adri masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Keduanya diduga terlibat pada sejumlah teror hingga mutilasi seorang anggota polisi di Belopa, Kabupaten Luwu, tahun lalu. Polisi masih mendalami dan merilis kronologi penangkapan kedua terduga teroris.
Sebelumya, Polda Sulawesi Tengah menggelar operasi lanjutan bersandi Operasi Tinombala sejak 10 Januari 2016 dengan menargetkan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah dalam waktu 60 hari.
"Kita optimistis dengan sisa waktu operasi ini, mampu menyelesaikan tugas," kata Kepala Operasi Daerah Tinombala Kombes Leo Bona Lubis, Senin, 25 Januari 2016.
Keduanya dikawal ketat oleh polisi bersenjata lengkap saat dibawa dari Luwu ke bandara. Keduanya ditangkap Tim Reskrim Polres Luwu dan Densus 88 Mabes Polri Senin malam.
"Terduga teroris ini langsung diterbangkan dari Makassar ke Jakarta sekitar pukul 17.20 WITA. Sebelumnya diinterogasi di Markas Komando Polres Luwu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera.
Ia menyebut Chandra mantan Ketua FPI Belopa, Kabupaten Luwu, sedangkan Adri masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Keduanya diduga terlibat pada sejumlah teror hingga mutilasi seorang anggota polisi di Belopa, Kabupaten Luwu, tahun lalu. Polisi masih mendalami dan merilis kronologi penangkapan kedua terduga teroris.
Sebelumya, Polda Sulawesi Tengah menggelar operasi lanjutan bersandi Operasi Tinombala sejak 10 Januari 2016 dengan menargetkan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah dalam waktu 60 hari.
"Kita optimistis dengan sisa waktu operasi ini, mampu menyelesaikan tugas," kata Kepala Operasi Daerah Tinombala Kombes Leo Bona Lubis, Senin, 25 Januari 2016.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: