Komunitas Ford Escape tidak cemas cari suku cadang
26 Januari 2016 11:24 WIB
Mark Kaufman, President ASEAN Region Ford Motor Company dan Bagus Susanto, Managing Director Ford Motor Indonesia bersama para dealer principals berfoto usai peresmian dealer Ford Nusantara BSD di Serpong, Tangerang, Rabu (9/9/15). (ANTARA News/FMI)
Jakarta (ANTARA News) - Komunitas pemilik Ford Escape (Escaperz) tetap bangga serta tidak cemas mencari suku cadang dan perawatan kendati pabrikan otomotif asal Amerika Serikat itu menyatakan keluar dari pasar Indonesia sejak kemarin.
Mahmur Marganti, pendiri dan dewan penasihat Escaperz, menguraikan pengguna Ford dalam komunitas ini sudah terbiasa mandiri mencari suku cadang dan selalu bangga karena kenyamanan dan keamanan mobil itu di atas standar mobil murah yang laris terjual.
"Bicara miris, ya miris tentang penutupan ini, kami jadi kayak anak kehilangan induk, tapi kami yakin banyak bengkel yang jago reparasi Ford, masih ada Mazda yang saya tahu sebagian besar suku cadangnya sama," tutur Mahmur Marganti kepada Antara News, Selasa.
"Di samping tahu bahwa penutupan ini karena faktor penjualan yang terjun bebas dari 11 juta pada tahun lalu keenam juta pada tahun ini, saya berpikir masyarakat Indonesia belum banyak yang siap beli mobil Amerika yang cenderung mahal dengan sugesti perawatan mobil Amerika yang sulit," papar Mahmur.
"Kenyamanan dan keselamatan jadi nomor sekian melihat maraknya mobil murah yang banyak laku di sini," tambah Mahmur.
Mahmur menjelaskan pelayanan di bengkel resmi Ford memang tidak maksimal sehinga komunitasnya terbiasa menggunakan bengkel terpercaya seperti bengkel komunitas, Ferlindo, di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
"Bengkel resmi tidak terlalu banyak kasih solusi buat saya, layanan mereka cenderung kacau, mungkin ya karena manajemen FMI sudah malas-malasan," kata Mahmur.
"Pesan saya ke pengguna Ford, terus gunakan Ford kalian, kenyamanan yang udah kita rasakan bertahun-tahun ini akan melupakan kepiluan perginya induk kita ke negera asalnya. Sayonara Ford Motor Indonesia," katanya.
Mahmur Marganti, pendiri dan dewan penasihat Escaperz, menguraikan pengguna Ford dalam komunitas ini sudah terbiasa mandiri mencari suku cadang dan selalu bangga karena kenyamanan dan keamanan mobil itu di atas standar mobil murah yang laris terjual.
"Bicara miris, ya miris tentang penutupan ini, kami jadi kayak anak kehilangan induk, tapi kami yakin banyak bengkel yang jago reparasi Ford, masih ada Mazda yang saya tahu sebagian besar suku cadangnya sama," tutur Mahmur Marganti kepada Antara News, Selasa.
"Di samping tahu bahwa penutupan ini karena faktor penjualan yang terjun bebas dari 11 juta pada tahun lalu keenam juta pada tahun ini, saya berpikir masyarakat Indonesia belum banyak yang siap beli mobil Amerika yang cenderung mahal dengan sugesti perawatan mobil Amerika yang sulit," papar Mahmur.
"Kenyamanan dan keselamatan jadi nomor sekian melihat maraknya mobil murah yang banyak laku di sini," tambah Mahmur.
Mahmur menjelaskan pelayanan di bengkel resmi Ford memang tidak maksimal sehinga komunitasnya terbiasa menggunakan bengkel terpercaya seperti bengkel komunitas, Ferlindo, di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
"Bengkel resmi tidak terlalu banyak kasih solusi buat saya, layanan mereka cenderung kacau, mungkin ya karena manajemen FMI sudah malas-malasan," kata Mahmur.
"Pesan saya ke pengguna Ford, terus gunakan Ford kalian, kenyamanan yang udah kita rasakan bertahun-tahun ini akan melupakan kepiluan perginya induk kita ke negera asalnya. Sayonara Ford Motor Indonesia," katanya.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: