Harga minyak dunia jatuh kembali setelah menguat
26 Januari 2016 06:42 WIB
Petugas mengisikan Bahan Bakar Minyak ke kendaraan konsumen di SPBU Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/1), saat pemerintah mulai menurunkan harga bahan bakar bersubsidi jenis jenis Premium dan Solar karena harga minyak dunia merosot. (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)
New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia merosot kembali pada Senin (Selasa WIB), menyerahkan sekitar setengah dari keuntungan mereka di dua sesi sebelumnya, dengan sedikit perubahan dalam situasi kelebihan pasokan untuk mempertahankan penguatan.
Di perdagangan New York, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot 1,85 dolar AS menjadi berakhir di 30,34 dolar AS per barel.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap pada 30,50 dolar AS per barel, turun 1,68 dolar AS dari penutupan Jumat di perdagangan London.
Para analis menjelaskan lonjakan 15 persen harga minyak mentah pada Kamis dan Jumat lalu terjadi karena kombinasi langkah spekulatif dan ekspektasi bahwa badai salju yang melanda Pantai Timur Amerika Serikat akan mendorong peningkatan tajam permintaan untuk minyak pemanas.
Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan lonjakan harga pekan lalu "sebagian besar merupakan penyesuaian posisi setelah jatuh ke posisi terendah 12-tahun."
Tetapi tekanan kembali pada Senin, kata dia, akibat kekhawatiran lebih besar tentang pelambatan permintaan Tiongkok dan laporan bahwa Arab Saudi berencana mendorong pekerjaan pembangunan energi tanpa mengurangi produksi.
"Pertanyaannya adalah, apakah kita akan bergerak terus lebih rendah dan mengalami ujian terendah lagi, dan sekarang, tampaknya tidak ada apapun untuk menghentikan ini."
James Williams dari WTRG Economics mengatakan bahwa sementara cuaca memberikan lonjakan singkat terhadap harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat, ia tidak melihat ini akan berkelanjutan, sebagian karena suhu pasca badai diperkirakan akan menjadi sangat sejuk.
"Tidak akan jauh lebih dingin, jadi tidak berdampak pada minyak pemanas."
Dia memperkirakan minyak mentah akan tenggelam kembali ke 30 dolar AS per barel atau "bahkan lebih rendah".
Pada Senin, ketua OPEC mengulangi kembali bahwa dia ingin para produsen minyak di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.
"Sangat penting pasar mengatasi masalah kelebihan persediaan," Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah el-Badri mengatakan dalam sebuah konferensi di London.
"Ini harus dilihat sebagai sesuatu yang diatasi bersama oleh OPEC dan non-OPEC," katanya seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.A026)
Di perdagangan New York, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot 1,85 dolar AS menjadi berakhir di 30,34 dolar AS per barel.
Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap pada 30,50 dolar AS per barel, turun 1,68 dolar AS dari penutupan Jumat di perdagangan London.
Para analis menjelaskan lonjakan 15 persen harga minyak mentah pada Kamis dan Jumat lalu terjadi karena kombinasi langkah spekulatif dan ekspektasi bahwa badai salju yang melanda Pantai Timur Amerika Serikat akan mendorong peningkatan tajam permintaan untuk minyak pemanas.
Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan lonjakan harga pekan lalu "sebagian besar merupakan penyesuaian posisi setelah jatuh ke posisi terendah 12-tahun."
Tetapi tekanan kembali pada Senin, kata dia, akibat kekhawatiran lebih besar tentang pelambatan permintaan Tiongkok dan laporan bahwa Arab Saudi berencana mendorong pekerjaan pembangunan energi tanpa mengurangi produksi.
"Pertanyaannya adalah, apakah kita akan bergerak terus lebih rendah dan mengalami ujian terendah lagi, dan sekarang, tampaknya tidak ada apapun untuk menghentikan ini."
James Williams dari WTRG Economics mengatakan bahwa sementara cuaca memberikan lonjakan singkat terhadap harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat, ia tidak melihat ini akan berkelanjutan, sebagian karena suhu pasca badai diperkirakan akan menjadi sangat sejuk.
"Tidak akan jauh lebih dingin, jadi tidak berdampak pada minyak pemanas."
Dia memperkirakan minyak mentah akan tenggelam kembali ke 30 dolar AS per barel atau "bahkan lebih rendah".
Pada Senin, ketua OPEC mengulangi kembali bahwa dia ingin para produsen minyak di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.
"Sangat penting pasar mengatasi masalah kelebihan persediaan," Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah el-Badri mengatakan dalam sebuah konferensi di London.
"Ini harus dilihat sebagai sesuatu yang diatasi bersama oleh OPEC dan non-OPEC," katanya seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: