Karimun, Kepri (ANTARA News) - Sekitar dua ratus karyawan PT Timah (Persero) Tbk, Senin di halaman Unit Prayun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, berunjuk rasa menuntut pengunduran diri direksi badan usaha milik negara tersebut.
Pengunjuk rasa dengan berpakaian seragam karyawan bertuliskan PT Timah mengusung spanduk dan pamflet dengan tulisan We Love Timah serta berisikan tuntutan yang mereka sampaikan dalam orasi.
Unjuk rasa para karyawan yang menyatakan anggota Ikatan Karyawan Timah (IKT) menilai Direksi PT Timah tidak mampu mengelola usahanya sehingga utang perusahaan tersebut menjadi lebih banyak.
Seorang demonstran Musda Anshori dalam orasinya menyatakan, para karyawan yang tergabung dalam IKT tidak lagi bangga menjadi karyawan perusahaan yang dikuasai pihak swasta sebagai pihak ketiga dalam melakukan penambangan mineral tersebut.
Dia juga mengatakan, sejak jajaran dewan direksi dipimpin Sukresno, PT Timah sebagai badan usaha milik negara dalam fase kemunduran dalam fungsinya sebagai perusahaan negara yang mengelola kekayaan alam strategis.
"Kami dicerca dan dikecam masyarakat. Kapal-kapal isap produksi yang menambang timah di laut bukan lagi milik PT Timah, tetapi milik mitra usaha," kata dia.
Dia mengatakan, jajaran direksi telah menyerahkan sekitar 80 persen penambangan timah di perairan Kepulauan Riau dan Riau kepada pihak swasta sebagai mitra.
Sedangkan penambangan timah di darat, kata dia, 100 persen atau seluruhnya dialihkan kepada mitra sehingga berdampak pada nasib sekitar 5.000 karyawan di Prayun, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, maupun di Pangkalpinang, Bangka Belitung.
"Ini sama saja dengan menyengsarakan karyawan karena hanya 20 persen dari 5.000 karyawan yang diberdayakan," kata dia.
Aksi yang disebut pengunjuk rasa sebagai aksi solidaritas itu diisi penandatanganan sehelai kain putih dengan panjang sepuluh meter oleh para karyawan dan General Manager PT Timah Wilayah Kepri dan Riau Dani Virsal, berisikan tuntutan yang mereka sampaikan.
Para pengunjuk rasa dijaga ketat puluhan personel Kepolisian Resor Karimunt. Aksi unjuk rasa damai ditutup dengan penanaman pohon di halaman kantor PT Timah Tbk Unit Prayun dan selanjutnya mereka membubarkan diri.
Berdasarkan informasi diterima Antara, IKT Pangkalpinang, Bangka Belitung juga menggelar aksi serupa yang meminta agar para karyawan terus melakukan aksi solidaritas sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Ratusan karyawan tuntut direksi PT Timah mundur
26 Januari 2016 04:26 WIB
Direktur Utama PT Timah, Sukrisno (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: