Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia telah membahas upaya-upaya untuk menstabilkan beberapa harga bahan pangan yang melonjak.
"Pokoknya produktifitasnya dan segala cara harus menstabilkan kembali harga-harga pangan, harga beras, harga jagung, harga sapi, dan sebagainya harus turun," kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ditemui di kantornya di Jakarta pada Senin.
Wapres menjelaskan segala upaya termasuk impor bahan pangan dapat dilakukan untuk menutup kekurangan komoditas pangan dalam negeri.
"Dengan cara kalau kurang harus diimpor jagung dan sebagainya," kata JK.
Wapres juga meminta mengintensifkan fungsi pertanian untuk menstabilkan kembali harga pangan yang melonjak.
"Programkan 1-2 tahun harus naik, kemudian menstabilkan (harga pangan)," jelas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ketua Bappenas Sofyan Djalil mengatakan Indonesia perlu memenuhi stok beras nasional hingga akhir Maret 2016 sebanyak 1,2 juta ton.
Dia menjelaskan jika Indonesia telah memiliki cadangan tersebut maka ketertundaan panen beras lokal di tanah air akibat anomali cuaca tidak mengancam ketersediaan pangan.
Sofyan bersama sejumlah pejabat negara di antaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah melakukan rapat tentang ketahanan pangan di rumah dinas Wapres Jalan Diponegoro, Jakarta pada Senin pagi.
Pemerintah sudah bahas skenario penstabilan harga pangan
25 Januari 2016 20:50 WIB
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: