Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengajak masyarakat umum untuk tidak mengucilkan dan memojokkan orang-orang yang terkait dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), melainkan mengayomi dan memberikan pemahaman kepada mereka.
"Intinya kami mengajak kita semua masyarakat khususnya untuk tidak mengucilkan mereka, tidak memojokkan mereka ataupun menafikkan dan menegasikan keberadaan mereka," kata Lukman di sela-sela tasyakuran Hari Amal Bhakti ke-70 Kementerian Agama di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat.
"Justru menjadi kewajiban kita semua agar bagaimana mereka memiliki pemahaman keagamaan sebagaimana yang dimiliki kita semua, yakni yang menyejahterakan sesama, tidak eksklusif, tidak ekstrem dan seterusnya," ujarnya menambahkan.
Lukman mengakui ada klasifikasi seberapa dalam orang-orang tersebut terlibat dalam Gafatar, baik itu yang ajarannya sudah menghujam dalam kesadaran maupaun sekadara ikut-ikutan.
Untuk setiap klasifikasi tersebut tentu dilakukan pendekatan yang beragam, namun demikian semuanya harus diayomi sebagai saudara sebangsa Indonesia.
Menag menyatakan pemerintah tidak dalam posisi untuk menyatakan Gafatar sebagai kelompok sesat ataupun tidak, dan menyerahkan kepada ormas-ormas keagamaan untuk menilai apakah fahamnya bisa ditolerir atau tidak.
Pun demikian, apabila kemudian dinyatakan sebagai ajaran menyimpang, pemerintah dan masyarakat umum memilki kewajiban dan tanggung jawab untuk tetap mengayomi, merangkul dan membina.
"Kalau misalkan dinyatakan menyimpang, jadi kewajiban kita bersama untuk mengayomi, merangkul dan membina mereka sehingga kembali tetap memiliki pemahaman yang sesungguhnya sesuai dengan esensi dan substansi ajaran itu sendiri," pungkasnya.
Menag ajak masyarakat tak kucilkan orang-orang terkait Gafatar
22 Januari 2016 23:21 WIB
Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: