Pemerintah akan bantu eks-Gafatar kembali ke masyarakat
22 Januari 2016 18:08 WIB
Pemerintah Evakuasi Warga Eks-Gafatar Warga eks-Gafatar asal Kabupaten Bengkayang turun dari bus saat tiba di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (21/1). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Jakarta (ANTARA News) - Pengungsi eks-Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat akan dibantu dapat kembali ke daerahnya masing-masing dan berbaur dengan masyarakat.
"Mereka harus kembali ke daerah asal dan kami harus yakinkan kepada mereka. Mereka memang punya pemikiran yang keliru tetapi ini akan diluruskan, kami tidak akan membiarkan penolakan masyarakat jadi masalah baru," kata Agus Plt Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut dikatakannya setelah Rapat Koordinasi Penanganan Pengungsi Anggota Gafatar di Kalimantan Barat dengan beberapa kementerian terkait.
Menurut Agus, pemerintah berusaha membantu pengungsi eks-Gafatar untuk kembali ke masyarakat.
"Jangan dimusuhi harus dibantu. Kemendagri dan Polri juga memastikan kondisi sudah kondusif," katanya.
Selain itu, kata dia, Kemendikbud akan memastikan anak-anak eks-Gafatar mendapatkan akses pendidikan dan Kemenag juga akan memasukkan mereka ke pesantren.
Sementara itu, menurut Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Soedarmo terdapat 1.611 jiwa eks-Gafatar yang siap dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
Terdiri dari Jawa Timur 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, DKI Jakarta 90 orang, Banten 4 orang, Sumatera Utara 13 orang, Riau 99 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, Sumatera Barat 4 orang, Kepulauan Riau 8 orang, Kalimantan Barat 4 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Kalimantan Tengah 3 orang, dan Lampung 4 orang.
"Data ini akan terus berkembang dan bertambah. Tapi kita tidak mendata sampai sedetil mungkin, misalnya berapa laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Kami global saja," kata Soedarmo.
"Mereka harus kembali ke daerah asal dan kami harus yakinkan kepada mereka. Mereka memang punya pemikiran yang keliru tetapi ini akan diluruskan, kami tidak akan membiarkan penolakan masyarakat jadi masalah baru," kata Agus Plt Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut dikatakannya setelah Rapat Koordinasi Penanganan Pengungsi Anggota Gafatar di Kalimantan Barat dengan beberapa kementerian terkait.
Menurut Agus, pemerintah berusaha membantu pengungsi eks-Gafatar untuk kembali ke masyarakat.
"Jangan dimusuhi harus dibantu. Kemendagri dan Polri juga memastikan kondisi sudah kondusif," katanya.
Selain itu, kata dia, Kemendikbud akan memastikan anak-anak eks-Gafatar mendapatkan akses pendidikan dan Kemenag juga akan memasukkan mereka ke pesantren.
Sementara itu, menurut Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Soedarmo terdapat 1.611 jiwa eks-Gafatar yang siap dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
Terdiri dari Jawa Timur 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, DKI Jakarta 90 orang, Banten 4 orang, Sumatera Utara 13 orang, Riau 99 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, Sumatera Barat 4 orang, Kepulauan Riau 8 orang, Kalimantan Barat 4 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Kalimantan Tengah 3 orang, dan Lampung 4 orang.
"Data ini akan terus berkembang dan bertambah. Tapi kita tidak mendata sampai sedetil mungkin, misalnya berapa laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Kami global saja," kata Soedarmo.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: