Jayapura, Papua (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Roberth Blake Jr, berkunjung ke Papua. Salah satu agendanya berkunjung pada Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw.


"Kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, beserta jajarannya yang sudah mengamankan PT Freeport Indonesia," kata Blake Jr, di Jayapura, Jumat.

Pertemuannya dengan Waterpauw juga untuk mendapat informasi tentang situasi keamanan di Papua.

Bahkan dalam pertemuan tersebut sempat dilakukan diskusi dan membandingkan tantangan yang dihadapi polisi Amerika Serikat dan polisi Indonesia.

Blake Jr menyatakan, Departemen Kepolisian Amerika Serikat kini menggunakan peralatan yang tidak mematikan sehingga hal serupa juga dia harapkan bisa diterapkan polisi Indonesia.



Tentang senjata mematikan ini sempat menjadi wacana publik di Indonesia atas kematian kebanyakan teroris saat polisi menanggulangi aksi terorisme di Tanah Air.




ang terkini adalah kematian lima teroris dalam serbuan bersenjata mereka di kawasan Gedung Sarinah, di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Kamis lalu (14/1).




Jika semua upaya penanggulangan berujung kematian obyek sasaran polisi --teroris dalam hal ini-- maka informasi atas berbagai hal tentang jaringan teroris itu sirna begitu saja. Tidak ada informasi apapun yang bakal diperoleh.

Menurut Blake Jr, penggunaan alat non mematikan yang digunakan polisi dalam menghadapi massa sangat penting karena polisi sudah disumpah untuk melindungi masyarakat.

Dalam kunjungannya itu, Blake Jr didampingi sejumlah staff Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Dia juga menyampaikan ucapan selamat karena berhasil meredam ketegangan yang terjadi di Tolikara dan Paniai.


Selain kepada Waterpauw, Blake Jr juga berkunjung ke Markas Kodam XVII/Cenderawasih dan diterima Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih, Brigadir Jenderal TNI Herman Asaribab.