Phnom Penh (ANTARA News) - Seorang pemimpin serikat pekerja di Kamboja tewas ditembak, Sabtu, ketika meninggalkan pabrik pakaian di pinggiran Phnom Penh, kata polisi dan aktivis serikat sekerja. Hy Vuthy, (34), meninggal di rumah sakit sesudah ditembak oleh dua pelaku tak dikenal, kata Born Sam Ath, kepala polisi distrik Dangkao, Phnom Penh. Korban adalah pemimpin serikat pekerja pabrik pakaian "Sun Text". Dia merupakan bagian dari salah satu serikat terbesar di negara tersebut yaitu Serikat Bebas Para Pekerja Kerajaan Kamboja (FTUWKC). Serikat tersebut mengkhawatirkan pembunuhan Hy Vuthy ada hubungan dengan pekerjaannya. Industri pakaian menghasilkan 80 persen pendapatan ekspor dan merupakan sektor yang paling banyak menarik para penanam modal asing. Namun, persoalan pekerja terus membayangi pengusaha dan mereka mengeluhkan pemerintah yang kurang mengatur serikat sekerja. Pada Januari 2004, Chea Vichea, pendiri FTUWC dan tokoh serikat pekerja yang populer, ditembak mati saat berada di suatu kios koran di Phnom Penh. Dua orang Kamboja ditangkap beberapa hari sesudah peristiwa tersebut tetapi para aktivis bersikeras pelaku sebenarnya masih berkeliaran, lapor AFP. Sejak saat itu, beberapa aktivis lainnya diserang oleh orang tak dikenal yang bersenjata.(*)