Beirut (ANTARA News) - Kelompok ekstremis militan ISIS menyatakan Selasa waktu setempat bahwa dua pelaku serangan teror ke Paris pada 13 November 2015 adalah orang Irak.
Pengakuan ISIS ini disampaikan dalam majalah mereka, Dabiq.
Halaman terakhir edisi majalah itu didistribusikan via online lewat forum jihadis dengan sebuah foto montase berjudul "Hanya Teror".
Dalam foto itu terlihat sembilan orang berbaju seragam dalam pose bergaya dengan latar belakang Paris dalam hitam putih.
Dua dari kesembilan orang itu adalah orang Irak.
Di antara orang dalam foto itu adalah Abdelhamid Abaaoud yang punya nama alias Abu Umar al-Baljiki atau Abu Umar dari Belgia.
Jaksa mendakwanya sebagai perancang serangan 13 November yang menewaskan 130 orang dan mengguncang dunia.
Abaaoud terbunuh dalam baku tembak dengan polisi Prancis beberapa hari setelah serangan paling berdarah di Eropa sejak bom Madrid pada 2004 itu.
Kedua orang ISIS asal Irak itu hanya disebut dengan Ukashah al-Iraqi dan Ali al-Iraqi. Nama lengkap dan sesungguhnya mereka belum diketahui.
Di antara paling sedikit sembilan jihadis di balik serangan teror itu adalah tiga pembom bunuh diri yang meledakkan diri di Stade de France dekat Paris.
Dua dari mereka menyusup ke Prancis sebagai migran yang menggunakan paspor Suriah. Penyidik yakin paspor ini bukan milik penyerang, demikian AFP.
TEROR PARIS - ISIS akui dua orang Irak jadi penyerang
20 Januari 2016 10:13 WIB
Anggota pemadam kebakaran Prancis merawat korban terluka dekat balai konser Bataclan menyusul penembakan membabibuta di ibu kota Prancis yang menewaskan paling sedikit 127 orang. ( REUTERS/Christian Hartmann)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: