Ekspedisi Datsun libas jalur ekstrem Kalimantan selama 11 jam
20 Januari 2016 01:33 WIB
Datsun Risers Expedition Gelombang Ketiga Etape 2 saat melintasi jalur ekstrem dari Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju Kota Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/16). (ANTARA News/Alviansyah Pasaribu)
Jakarta (ANTARA News) - Datsun Risers Expedition Gelombang Ketiga Etape 2 berhasil melintasi jalur ekstrem dari Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju Kota Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan dalam waktu tempuh 11 jam.
Perjalanan yang diperkirakan menempuh jarak 290 kilometer ini diikuti oleh 15 peserta Riser (petualang dan pegiat blog) serta enam pewarta media nasional untuk menjajal ketangguhan Datsun Go dan Datsun Go+ Panca.
"Tujuan event ini untuk mengetes durabilitas mobil yang digunakan dari kondisi baru hingga selesai kegiatan. Begitu sampai Jakarta kami akan cek kilometer dan kondisinya," kata Hana Maharani, Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia, dalam pembukaan Datsun Risers Expedition Gelombang 3 Etape 2 di Balikpapan, Selasa.
Peserta memulai perjalanan dari Dealer Nissan Balikpapan pada Selasa siang pukul 12.00 WITA dan tiba di Tanjung pada pukul 23.30 WITA setelah melewati jalur perbatasan antar dua provinsi yang terbilang ekstrim untuk dilewati mobil jenis city car.
Sebelum melintasi jalur tersebut, seluruh mobil dan peserta menuju Pelabuhan Ferry Penajam untuk menyeberang selama 90 menit ke wilayah Paser Utara kemudian berkendara lima jam menuju Tanah Grogot, Kalimantan Timur.
Awalnya cuaca begitu terik namun ketika hendak meninggalkan Penajam rombongan Datsun Risers Expedition mendapat tantangan hujan deras dengan kondisi jalan berlubang dan berbelok-belok.
Pemimpin rombongan ekspedisi, Toni, pun tidak henti-hentinya mengawal peserta melalui "rig" atau radio komunikasi untuk terus memantau posisi kendaraan agar tidak tercecer dari barisan. Sejumlah peserta lainnya pun saling memberikan peringatan ketika ada jalan berlubang dan tikungan tajam menggunakan radio itu.
Setelah beristirahat 60 menit untuk menyantap kuliner khas di sebuah warung makan pinggir jalan antar provinsi itu, peserta kembali melanjutkan perjalan dengan medan yang menanjak.
Jejak-jejak roda truk tanah dan pikup pengangkut logistik terlihat di jalanan aspal berlubang dan sebagian ruasnya tertumpuk tanah serta hanya berbatasan pohon-pohon di sisi kanan dan kiri.
Tidak ada penerangan di jalan selebar empat meter tersebut selain dari rumah warga dan lampu-lampu truk dan bus malam yang terkadang melintas secara bergantian karena kondisi jalan yang sempit.
Seluruh peserta berhasil melewati tanjakan yang licin karena jalanan tanah berubah menjadi berlumpur karena diguyur hujan kendati secara perlahan dan bergantian.
Pasukan Datsun Risers Expedition tiba di Batu Sopang, perbatasan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan, pada pukul 21.15 kemudian istirahat sejenak untuk menikmati kopi di warung-warung semi-permanen ditepian jalan.
Memasuki wilayah Kalimantan Selatan para Risers langsung memacu Datsun Go dengan lincah karena kondisi jalan yang jauh lebih mulus ketimbang jalur perbatasan.
Dua jam kemudian kami tiba di Tanjung, Kalimantan Selatan, untuk makan malam dan beristirahat sambil membahas rencana perjalanan bertolak ke Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan guna mengunjungi masyarakat setempat sekaligus mencicipi wisata air khas Loksado, bamboo rafting, pada Rabu pagi.
Perjalanan yang diperkirakan menempuh jarak 290 kilometer ini diikuti oleh 15 peserta Riser (petualang dan pegiat blog) serta enam pewarta media nasional untuk menjajal ketangguhan Datsun Go dan Datsun Go+ Panca.
"Tujuan event ini untuk mengetes durabilitas mobil yang digunakan dari kondisi baru hingga selesai kegiatan. Begitu sampai Jakarta kami akan cek kilometer dan kondisinya," kata Hana Maharani, Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia, dalam pembukaan Datsun Risers Expedition Gelombang 3 Etape 2 di Balikpapan, Selasa.
Peserta memulai perjalanan dari Dealer Nissan Balikpapan pada Selasa siang pukul 12.00 WITA dan tiba di Tanjung pada pukul 23.30 WITA setelah melewati jalur perbatasan antar dua provinsi yang terbilang ekstrim untuk dilewati mobil jenis city car.
Sebelum melintasi jalur tersebut, seluruh mobil dan peserta menuju Pelabuhan Ferry Penajam untuk menyeberang selama 90 menit ke wilayah Paser Utara kemudian berkendara lima jam menuju Tanah Grogot, Kalimantan Timur.
Awalnya cuaca begitu terik namun ketika hendak meninggalkan Penajam rombongan Datsun Risers Expedition mendapat tantangan hujan deras dengan kondisi jalan berlubang dan berbelok-belok.
Pemimpin rombongan ekspedisi, Toni, pun tidak henti-hentinya mengawal peserta melalui "rig" atau radio komunikasi untuk terus memantau posisi kendaraan agar tidak tercecer dari barisan. Sejumlah peserta lainnya pun saling memberikan peringatan ketika ada jalan berlubang dan tikungan tajam menggunakan radio itu.
Setelah beristirahat 60 menit untuk menyantap kuliner khas di sebuah warung makan pinggir jalan antar provinsi itu, peserta kembali melanjutkan perjalan dengan medan yang menanjak.
Jejak-jejak roda truk tanah dan pikup pengangkut logistik terlihat di jalanan aspal berlubang dan sebagian ruasnya tertumpuk tanah serta hanya berbatasan pohon-pohon di sisi kanan dan kiri.
Tidak ada penerangan di jalan selebar empat meter tersebut selain dari rumah warga dan lampu-lampu truk dan bus malam yang terkadang melintas secara bergantian karena kondisi jalan yang sempit.
Seluruh peserta berhasil melewati tanjakan yang licin karena jalanan tanah berubah menjadi berlumpur karena diguyur hujan kendati secara perlahan dan bergantian.
Pasukan Datsun Risers Expedition tiba di Batu Sopang, perbatasan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan, pada pukul 21.15 kemudian istirahat sejenak untuk menikmati kopi di warung-warung semi-permanen ditepian jalan.
Memasuki wilayah Kalimantan Selatan para Risers langsung memacu Datsun Go dengan lincah karena kondisi jalan yang jauh lebih mulus ketimbang jalur perbatasan.
Dua jam kemudian kami tiba di Tanjung, Kalimantan Selatan, untuk makan malam dan beristirahat sambil membahas rencana perjalanan bertolak ke Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan guna mengunjungi masyarakat setempat sekaligus mencicipi wisata air khas Loksado, bamboo rafting, pada Rabu pagi.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: