Banjir rendam ratusan rumah warga Musirawas
19 Januari 2016 23:21 WIB
ilustrasi Sejumlah pengendara menembus genangan air akibat banjir di jalan Kapten A Rivai, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (12/1/2016). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Banjir bandang akibat hujan deras merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, sudah berlangsung hingga Selasa.
Banjir bandang setinggi tiga meter itu akibat meluapnya Sungai Musi setelah diguyur hujan deras sejak Senin (18/1), mengakibatkan aktivitas warga terhenti.
Sementara, sebanyak 17 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke Posko Kesehatan setempat, kata Lurah Muara Kelingi, Sukirman, Selasa.
Dikemukakannya, akibat banjir bandang tersebut tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah, mushallah dan puskesmas tergenang mengakibatkan terhentinya aktivitas warga di kawasan kecamatan tersebut.
Sementara, dari pihak kelurahan dan Polsek setempat telah mempersiapkan Posko pengungsi dan layanan kesehatan yang didirikan di Pasar Inpres dan hingga saat ini terdata sebanyak 17 kepala keluarga ditampung di posko pengungsian itu.
Menurut Sukirman, jumlah rumah yang terendam saat ini ratusan unit yang dihuni 313 kepala keluarga dari empat rukun tetangga di Kelurahan Muara Kelingi.
Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Dedi Rahmat mengatakan bahwa untuk keamanan sendiri pihak polsek bergabung dengan posko tim kesehatan di Pasar Inpres dan juga sudah mendirikan posko kemananan di sana.
Menurut dia, meskipun banyak warga memilih tetap bertahan di rumahnya yang kebanjiran, namun pihak aparat kepolisian tetap siaga dan waspada terutama mengantisipasi potensi banjir susulan yang bisa terjadi setiap saat, supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihaknya akan terus memantau dengan menerjunkan personel menjaga keamanan di kawasan banjir sampai air surut dan aktivitas warga kembali normal, katanya.
Banjir bandang setinggi tiga meter itu akibat meluapnya Sungai Musi setelah diguyur hujan deras sejak Senin (18/1), mengakibatkan aktivitas warga terhenti.
Sementara, sebanyak 17 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke Posko Kesehatan setempat, kata Lurah Muara Kelingi, Sukirman, Selasa.
Dikemukakannya, akibat banjir bandang tersebut tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah, mushallah dan puskesmas tergenang mengakibatkan terhentinya aktivitas warga di kawasan kecamatan tersebut.
Sementara, dari pihak kelurahan dan Polsek setempat telah mempersiapkan Posko pengungsi dan layanan kesehatan yang didirikan di Pasar Inpres dan hingga saat ini terdata sebanyak 17 kepala keluarga ditampung di posko pengungsian itu.
Menurut Sukirman, jumlah rumah yang terendam saat ini ratusan unit yang dihuni 313 kepala keluarga dari empat rukun tetangga di Kelurahan Muara Kelingi.
Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Dedi Rahmat mengatakan bahwa untuk keamanan sendiri pihak polsek bergabung dengan posko tim kesehatan di Pasar Inpres dan juga sudah mendirikan posko kemananan di sana.
Menurut dia, meskipun banyak warga memilih tetap bertahan di rumahnya yang kebanjiran, namun pihak aparat kepolisian tetap siaga dan waspada terutama mengantisipasi potensi banjir susulan yang bisa terjadi setiap saat, supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihaknya akan terus memantau dengan menerjunkan personel menjaga keamanan di kawasan banjir sampai air surut dan aktivitas warga kembali normal, katanya.
Pewarta: Evan Ervani*Muhammad Suparni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: