Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan Kementerian Agama merupakan lembaga negara yang memiliki peran strategis dalam mencegah tumbuhnya radikalisme di tengah masyarakat.

"Kemenag memiliki jaringan yang cukup luas di seluruh Tanah Air dan bisa menjalin kerja sama dengan ormas-ormas dan tokoh-tokoh masyarakat," kata Saleh di Jakarta, Selasa.

Kementerian Agama, kata dia, memiliki jaringan pada seluruh madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Begitu juga perguruan tinggi keagamaan dengan dosen-dosen yang tingkat pemahaman keagamaannya dinilai sangat baik.

Para tenaga pendidik di lembaga-lembaga pendidikan tersebut, lanjut dia, tentu bisa diajak untuk bersama-sama mengajarkan praktik pelaksanaan agama yang damai dan toleran.

"Kementerian Agama juga bisa mendesain kurikulum terkait isu ini. Yang jelas, kami melihat potensi besar dimiliki Kemenag. Tinggal bagaimana memanfaatkannya saja," kata politisi Partai Amanat Nasional ini.

Selain itu, kata dia, Kementerian Agama cenderung mampu menampilkan pandangan keagamaan yang lebih mudah dipahami masyarakat. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga dipandang mampu menjadi sektor pemimpin dalam program-program deradikalisasi.

Atas dasar itu, Saleh mengatakan Komisi VIII mendesak Kementerian Agama untuk melakukan langkah-langkah koordinatif dengan kementerian dan lembaga lain dalam upaya mengantisilasi penyebaran paham radikalisme di tengah masyarakat.

"Sayang sekali kalau potensi itu tidak dimanfaatkan. Kalau ada koordinasi dengan BNPT dan Kepolisian, program yang ada sangat bisa bersinergi dan saling melengkapi," kata dia.